March 2019

iklan

Flash Fiction - Ulang Tahun Nia


Flash Fiction - Ulang Tahun Nia



Ulang Tahun Nia


Jam sudah menunjukkan pukul enam sore, lelaki itu terlihat gelisah, sepertinya ada yang membuatnya terburu-buru. Sudah berapa kali saja ponselnya berdering, ada panggilan masuk, maupun pesan singkat.

Sengaja lelaki itu tak membalas atau mengangkat panggil tersebut, bukankah ini juga sedang perjalanan menuju ke rumah, dan ia tak mau membuang waktu, yang dipikirkan adalah, bagaimana caranya agar cepat sampai di rumah.

"Ah, semoga ini keburu! Aku tak ingin mengecewakan anakku, seperti tahun kemarin. Gara-gara sibuk kerja, tahun lalu aku tak bisa hadir di tengah kebahagiaan Nia, di hari ulang tahunnya." Gumam lelaki berusia sekitar limapuluh tahunan tersebut.

Langit mulai terlihat remang, rupanya pergantian hari tengah berlangsung. Jalanan juga terlihat sepi. Ini jalan yang tak biasa dilewati, sebab, lelaki itu sengaja memilih jalan tersebut, selain sepi, jelas tidak akan terkena macet.

Ciiit ...!

Lelaki itu menghentikan mobilnya. Di depan ada seorang perempuan setengah baya sedang berdiri, dengan melambaikan tangan, tanda jika wanita tersebut butuh tumpangan.

"Maaf, bolehkah saya menumpang sampai ke depan sana?" ujar perempuan itu sambil menunjuk ke arah yang dimaksud.

"Baiklah, Bu. Silakan! Bukankah, kita searah."

Tidak beberapa lama kemudian, mobil kembali melaju. Lelaki itu agak lega, karena ada teman bicara, setidaknya ia tidak kesepian di perjalanan tersebut.

"Maaf, ibu dari mana dan mau kemana?" lelaki itu coba membuka percakapan.

"Saya, dari rumah saudara, dan ini akan pulang ke rumah." jawab perempuan itu tanpa ekspresi.

Sepertinya lelaki itu tengah berpikir keras. Sebab, di tempat perempuan tadi menghentikan mobilnya, tak ada satupun perkampungan.

"Ah, maaf. Apa, di sekitar tempat ibu tadi naik, apa ada perkampungan?" lelaki itu coba untuk meyakinkan perasaannya sendiri.

"Tidak ada." Jawab perempuan itu dingin.

"Terus .... Ibu, kenapa bisa ada di tempat tadi?"

"Siapa sih yang berani membuat rumah di sekitar jalan ini?"

Pertanyaan Ibu tadi terdengar aneh di telinga lelaki itu, sebentar saja ia coba untuk melirik ke arah perempuan yang ada di sampingnya, wajahnya tampak tidak menyeramkan. Ia coba untuk membuang prasangka buruk, jika perempuan yang di sampingnya adalah makhluk astral.

"Maksud perkataan ibu tadi apa, ya?" lelaki itu coba untuk mengorek keterangan.

"Apa, kamu tak mendengar desas-desus tentang jalanan ini?"

"Maaf, saya baru lewat di jalan ini, karena memang sengaja, demi memburu waktu, dan tentunya tidak kena macet."

"Pantas."

Perempuan itu berbicara tanpa ada ekspresi. Menakutkan? Iya!

"Bisa sedikit saja diceritakan, Bu." Pinta lelaki itu.

"Banyak korban jiwa di jalan ini, dengan mengalami kecelakaan tunggal." Ujarnya.


cerita-pendek-kisah-cinta.


Lelaki itu menyadari, jika kecelakaan tunggal bisa saja terjadi, karena jalan ini terlihat mulus, di samping jalan juga banyak pohon-pohon besar, jadi ada kemungkinan, pengendara akan tancap gas, tersebab kondisi lengang, dan itu yang mungkin membuat mobil lepas kendali, karena sopir ngantuk, lalu mobilnya menabrak salah satu pohon besar yang ada di sepanjang jalan ini.

"Kira-kira, apa penyebabnya, Bu?" kurang puas dengan analisanya sendiri, lelaki itu pun coba untuk mencari tahu jawabannya.

"Menurut cerita orang, sih. Katanya, setelah pengendara mobil itu, menerima tawaran perempuan setengah baya, untuk ikut menumpang mobilnya."

Di rumah, tepat pukul sepuluh malam, acara ulang tahun salah seorang gadis yang tengah menginjak remaja sudah selesai.

"Ayah tak menepati janji lagi, aku benci ayah, Ma!"

"Entahlah, Nak. Tadi ponselnya bisa dihubungi. Tapi sekarang tidak."

                        Tamat


28-03-2019 ☕👈 DBaniK

Kumpulan Coretan Prosa


Kumpulan Coretan Prosa



Kleang ...

Daun kering terjatuh dan terlepas dari koloninya.

"Satu lagi saudara kita gugur, Kang."

Tak ada gaduh, bukankah berat daun yang terjatuh, tak mampu membuat gaduh. Seperti halnya jatuhnya embun di pagi hari.

"Kita memiliki arti, Kang. Sebab, kita akan memberikan banyak manfaat, bagi bumi, saat tubuh kita hancur, melebur berkalang tanah."

Alam telah merepihnya ...

Lewat waktu ...
Melalui angin ...
Pun kejadian yang tak pernah terduga ...
Seba, tak ada yang mampu mengelak, ketika kita dijatuhkan takdir.




270319 ☕ 👈 DBaniK





Anak-Anak Rindu Harus Tahu



Bawakan aku kabar tentang bahagia. Sebab, aku sudah cukup menderita, mengasuh anak-anak rindu yang kau titipkan, Nimas.

Malam menjadi hal yang paling rumit, antara rebah dan rengek. Mana yang harus terlebih dahulu kutunaikan?

Aku hanya ingin sepenggal kalimat indah, bisa berupa sebait sajak tentang kepulangan, misalnya? Saat gundah tengah menggenang di hati, dan airnya kerap jatuh melalui pelupuk.

Kapan-kapan, anak-anak rindu akan kuajak, untuk menemuimu. Bercengkerama, menghabiskan sisa malam, meskipun tanpa jamah.


Setidaknya ia bisa mengerti, betapa perihnya menahan rindu. Betapa sakitnya membayangkan seraut wajah, di antara risau yang hampir tiris, di ujung pahatan jarak, yang jejaknya nyaris sirna.



240319 ☕👈 DBaniK






Jika Kelak


Misalkan aku kembali kepada asal. Apakah masih mau, kau simpan rasa yang kutitipkan kepadamu, Nimas?

Semayamkan ia pada pusara jiwa-mu, menaburinya dengan doa-doa, yang terpanjatkan, pada simpuhmu.

Katakan kepada ia, sebagai belahan lain jiwa-mu, bahwa, aku tak akan pernah tergantikan, meskipun ia singgah pada relungmu.

Kelak ...

Kematianmu akan menjadi indah. Sebab, aku tetap menunggumu, menautkan rasa yang terjeda maut.




220319 ☕ 👈 DBaniK


Baca juga: kumpulan-prosa.

Kita

Jika secangkir kopi saja bisa menenangkan aku, apalagi denganmu, Nimas.

Seraut wajah yang jatuh di palung hati, merajai di setiap arahku melangkah.

Cuma engkau!

Bukan yang lainnya!

Sebelah jiwaku, hadir pada senja nan basah, di bawah temaram langit, yang bergegas pergi menjemput malam.

Di sanalah, pertama kita se-ia se-kata, dalam rasa. Untuk menjadi sepasang kita.




230319 ☕👈 DBaniK



Prosa Tentang Kita




Prosa Tentang Kita


Tentang Kita



Tentang kita, Nisanak. Yang kerap menyulang malam, ke dalam cawan. Lalu, melahapnya hingga separuh, bahkan tak jarang habis tidak bersisa.

Ada airmata, bahagia, pun haru. Menjadi hidangan pokok, yang kita letakkan pada punggung malam. Saat semua orang tengah menyulam mimpi, hingga pejantan mulai gaduh, membangunkan lelapnya.

Banyak kisah, yang kita lahirkan bersama. Kita namai ia 'kelakar'. Dan, kita sepakat membesarkannya, menumbuhkannya, hingga kelak ia dewasa.

Harapan kita sederhana.

Melihat ia rimbun, menjuntaikan kisah-kisah yang terpahat di antara dedaunnya. Dan terbaca sebagai, kenangan. Sebelum kita sandarkan tubuh, pada batang besarnya, untuk sejenak melepas rindu.

Kelak ...

Iya, kelak ...
Saat jarak kian dekat
Hingga kita tak berjarak


Baca juga: kumpulan-prosa.

210319 ☕ 👈 DBaniK


Resep Tahini Brownis


Resep Tahini Brownis



Resep Tahini Brownies

Halo sobat blogger semua, kita jumpa lagi di kesempatan ini ya, dan kali ini saya akan memberikan resep tahini brownis, semoga kita bisa mencoba di dapur kita masing-masing tentunya.

Baiklah sobat blogger semua, sebelum kita mulai, alangkah baiknya kita siapkan terlebih dahulu apa saja bahan-bahannya. Dan adapun bahan-bahannya adalah:


Ini adalah bahan pertamanya

- 150 gram Greek yogurt

- 100 gram castor sugar

- 250 gram tahini

- 1 butir telur

- 30 ml susu cair

Dan ini bahan kedua:

- 225 gram butter (microwave lelehkan)

- 300 gram sugar (castor + brown sugar)

- 3 butir telur

 Dan ini adalah bahan kering :

- 150 gram tepung segitiga biru

- 65 gram cocoa powder

- 1/2 sdt cinnamon powder

- 1/2 sdt baking powder

- 1/4 sdt garam halus

- Topping : white chip dan peanut chip


Yuk kita action ya sobat

Pertama:

Panaskan oven dengan suhu kurang lebih 180.

Siapkan wadah untuk Bahan yang pertama, aduk rata dengan whisk. Lelehkan butter tambah kan gula dan telur aduk rata dgn whisk,

Selanjutnya

Campur kan Bahan pertama ke bahan yang kedua, aduklah sampai merata, terakhir ayak bahan kering dan aduk semua dengan spatula.

Kemudian

Siapkan kertas baking dan tuang adonan kedalamnya, beri topping dan panggang selama kurang lebih 40 menit, dengan suhu 180 C / 350 F.


Setelah matang, kita bisa menyiapkannya di piring saji, untuk camilan bersama keluarga di rumah.

Baca juga: resep-mudah-membuat-cilok.

Selamat mencoba ya.

Cerita Pendek Remaja


Cerita Pendek Remaja

Judul : Andre Tumbuh Dewasa


Ini sudah memasuki minggu kedua, Andre putus dengan pacarnya. Tidak dipungkiri, ada rasa yang berbeda, awalnya sih begitu berat, kebiasaan berbagi kabar lewat pesan singkat, chat, atau sejenisnya, begitu sangat membuat anak semata wayang itu kelimpungan. Hari-hari yang dilalui seakan hampa, dan menjadikan semangatnya menurun.

Ponsel Andre pun tak seriuh dulu, mungkin bisa setiap saat ada pesan, atau telpon dari Nia, kekasihnya. Sekarang hening. Walaupun masih ada, sesekali pesan masuk dari teman sekolahnya, tetapi, tetap saja membuat hati lelaki yang mulai tumbuh dewasa itu menjadi gundah gulana, dan tentunya merasa kesepian.

Gelagat Andre rupanya terbaca oleh Mamanya, wanita berumur sekitar empat puluh tahunan dan mengenakan hijab. Perempuan yang begitu menyangi Andre, memerhatikan anak satu-satunya itu, sehingga ia teramat peka dengan kondisi yang tengah menimpa Andre.

"Akhir-akhir ini, mama lihat kamu betah di rumah, Nak?" tegur Mamanya di suatu hari.

"Mama perhatian banget sama, Andre! Sampai-sampai bisa tahu, apa saja yang menjadi kebiasaan, Andre." Ujarnya, sambil sedikit memonyongkan bibir. Dasar, anak itu memang manja sekali.

"Ya iyalah, Nak. Kan anak mama cuma kamu, masa iya, sampai melewatkan apa yang terjadi sama kamu." Jawab Mama, sambil mengusap kepala Andre, dengan sangat penuh kasih sayang.

"Ma, dulu waktu masih muda, apa Mama pacaran juga?"

Mama terhenyak, pertanyaan Andre membuat ia berhenti mengelus kepala anaknya sejenak. Ada kerut aneh di dahinya, mungkin karena Mama terkejut, mendengar pertanyaan yang baru saja ke luar dari mulut Andre.

"Emm ... iya, Nak. Tapi, pacarannya mama, tidak seperti pacaran anak-anak zaman sekarang, yang bebas ke mana saja cuma berduaan. Dulu, kalau Papamu ngapel, Eyang kamu pasti ikutan nimbrung. Jadi, kami ngobrol bertiga, tidak cuma berdua." Ucap Mamanya sambil tersenyum.

"Gak seru dong, Ma? Masa pacaran ditungguin, Eyang?"

"Duh. Sebentar deh! Kok anak mama tiba-tiba tanya soal pacaran, ya?!"

Mama terlihat menyelidik. Sedangkan Andre terlihat malu-malu, namun semuanya sudah terlanjur dibicarakan. Jadi, apa boleh buat. Tidak mungkin juga kalau Andre mengelak, memang seperti itulah anak itu, tak bisa berbohong sama Mamanya tercinta.

"Nggak apa-apa, Ma. Kan ini sekadar bertanya." Ujar Andre, sambil mengangkat kedua jari tanda piss.

Mama tersenyum geli, melihat tingkah anaknya, yang mencoba mengalihkan perhatian. Tetapi, dari mimik dan gelagat Andre, Mama bisa dengan jelas menangkap, jika ada sesuatu yang coba Andre sembunyikan. Dia paham betul gelagat anaknya, meskipun ditutupi serapat mungkin.

"Ah, Mama! Kok jadi ngeliatin Andre seperti itu?!"

Andre salah tingkah, saat tatapan mata Mamanya, terlihat sedang berusaha menyelidik. Wajah anak manja itu terlihat bersemu merah, sesekali digaruk kepalanya, meskipun rambut Andre itu bebas dari kutu maupun ketombe.

"Lanjutin yang tadi dong, Ma. Yang pacaran tapi ada, Eyang!" ujarnya segera. Ia tak ingin berlama-lama, berada di situasi seperti seorang pesakitan, yang tengah diinterogasi.

"Duh, kamu penasaran, ya?"

Mama coba bercanda, kebiasaannya memang begitu. Meskipun memberikan edukasi, namun, ia tak ingin terlihat seperti sedang memarahi, malah justru sebaliknya. Sebab, dengan cara seperti itulah, Andre menjadi tidak takut, untuk mengakui kesalahan, jika memang dia mempunyai kesalahan.

"Ayo, Ma. Ceritakan dong. Apa enaknya coba, pacaran tapi ada, Eyang?!"

Dasar Andre, ia begitu penasaran sekali, dengan kisah cinta kedua orangtuanya. Entahlah, apa yang ada di benak anak yang sudah menginjak kelas tiga, di salah satu SMA di kota tempat ia dilahirkan.

"Malah bagus dong, Nak. Mama sama Papa jadi terhindar dari zina. Tapi, tunggu! Kamu sudah punya pacar?"

Tanya Mama tiba-tiba. Kali ini perempuan itu coba mencari tahu, lewat mata anaknya, sebab, mata Andre terlihat sekali kalau sedang berbohong, dan Mamanya tahu persis akan hal itu.

Andre terperangah. Sepertinya ia jadi memberikan peluang bagi Mamanya, untuk mengetahui apa yang sedang dialami. Kini ia kembali kena interogasi lagi, dan kali ini tatapan mata Mamanya lebih tajam.

"Sudah putus, Ma. Suer!" jawab Andre, sambil menunjukkan dua jari di hadapan Mamanya.

Mama geleng-geleng kepala, kemudian perempuan itu tersenyum. Ia tak mau membuat anaknya takut, sebab, wajar juga jika anak seusia Andre, sudah memiliki rasa yang berbeda, terhadap lawan jenisya, bukankah itu manusiawi?

"Duh, kok mama sampai gak tahu, untuk soal yang satu ini? Hayo! Kamu sudah ngapain saja?!"

Mama melontarkan pertanyaan, dengan penuh kesabaran. Beruntunglah, anak semata wayang itu, ia memiliki seorang Mama yang bisa diajak bicara, layaknya seorang sahabat. Meskipun sebenarnya mereka adalah Ibu dan anak. Akan tetapi, jika anak merasa nyaman, saat berbicara dari hati ke hati, maka, anak pun akan dengan mudah terbuka, dan orangtua pun semakin enak, untuk mengontrol kelakuan si anak, saat di luar jangkauannya.

"Andre gak ngapa-ngapain kok, Ma. Andre, gak macem-macem, suer lagi!" ujarnya meyakinkan hati Mamanya.

"Ingat ya, Nak. Dulu Papa kamu itu jomlo, hingga usianya duapuluh lima, menikah sama mama itu, di usia duapuluh delapan tahun. Tapi, Papa kamu itu keren, karena lebih memilih menyelesaikan kuliah, lalu mencari pekkerjaan, yang sesuai dengan pendidikannya, baru setelah itu berani melamar mama!" ucap Mamanya. Andre terlihat manggut-manggut, tanda ia benar-benar memahami ucapan Mama.

"Apa, Papa tidak kesepian karena jomlo, Ma?" timpal Andre penasaran.

"Ya tidak lah, karena Papamu itu selalu memanfaatkan waktu luangnya, untuk hal-hal yang positif, bukan untuk hal-hal yang tidak penting, seperti halnya pacaran, dan juga nongkrong-nongkrong yang tidak jelas."

Untuk kedua kalinya Andre manggut-manggut, sepertinya petuah itu bener-bener masuk ke hati anak itu.

"Iya deh, Ma. Semoga Andre bisa seperti Papa. Pertama kali putus sama Nia, jujur, perasaan ini sakit banget, Ma. Tapi, sekarang sudah nggak kok, Andre sudah nyaman seperti ini." Lelaki yang mulai tumbuh dewasa itu, rupanya mulai sadar.

Mata Mama terlihat sembab. Ia tidak menyangka, jika Andre bisa cepat menyadari, kalau berpacaran pada masa-masa sekolah, itu bisa menjadi bumerang bagi cita-citanya. Apalagi dengan maraknya berita tentang pergaulan bebas, tentu sebagai orangtua, hatinya menjadi sangat miris.

"Syukurlah, dan perlu kamu ingat, Nak. Jomlo itu bukan berarti kamu tidak memiliki cinta. Tetapi, kamu lagi menunda perasaan itu, demi masa depanmu. Jika semua sudah kamu raih, maka cinta itu akan hadir mengikutimu."

Suatu wejangan yang baru pertama kali di dengar oleh Andre, dari Mama yang ia sayangi, Mama yang tidak pernah marah, Mama yang selalu sabar menghadapinya. Sehingga, Andre dengan senang hati untuk mengadu, jika ada masalah-masalah yang tengah singgah dalam kehidupannya.

Kini langkahnya semakin mantap, demi masa depan, demi cita-citanya, demi Mama, Papa dan tentu demi cinta yang kelak akan Andre temui. Ia tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya, yang sudah memberikan pendidikan terbaik, memberikan nasihat-nasihat, serta merawatnya dengan penuh kesabaran dan tentunya juga dengan penuh kasih dan sayang.

Andre ingin seperti Papanya, kelak. Menjadi lelaki yang lebih mengedepankan cita-cita, demi orang-orang yang dicintainya.

                     ~Selesai ~

Baca juga: cerita-pendek-humor.


10/03/2019

Belajar Fiksi Mini


Belajar Fiksi Mini


Belajar_FM



Membuat struktur FM itu, buatlah cerita setengah nyata, setengahnya tidak atau fiksi.

Karena sesuai dengan namanya, fiksi mini.

Akan tetapi yang perlu kalian ketahui, meskipun itu terlihat fiksi, tapi harus ada logika.

Pada bagian yang saya sebut setengahnya tidak nyata, di situlah letak puntirannya. Sebab struktur sebuah fm memang harus memiliki apa itu yang dinamakan puntiran.

Itu sebenarnya pelajaran dasar, sebelum kalian melangkah ke hal yang lebih rumit lagi.

Contoh:

MENU MAKAN. Timun pucat, saat aku menyebut acar.

Ini adalah fm yang sangat sederhana sekali, hanya memainkan atau mengeksekusi judul saja.

Lalu, di mana letak kisah fiksi-nya?

Yaitu, terletak pada kalimat:


"Timun pucat"


Yang secara otomatis itu adalah kalimat pemuntir pada struktur FM tersebut!


Apa itu masuk logika?


Iya! Itu jelas masuk logika! Sebab, ini sebenarnya hanya bercerita tentang kondisi warna dari ketimun itu sendiri, bukankah timun berwarna agak-agak pucat?


Maka, dari keseluruhan cerita, akan memberikan konflik pada ceritanya, sebab, secara tidak sengaja, kalian akan terhanyut pada kisah si timun yang pucat, saat akan dimasak.


Begitulah, sebuah FM. Karena, FM yang berhasil, adalah fm yang akan meninggalkan konflik di setiap orang yang membacanya.




Selamat belajar.


Baca juga: belajar-fiksi-mini.

110319 ☕ 👈 😄 DBaniK




         _______________________



Selamat belajar FM yaa...


Pertama-tama yang perlu kalian ketahui adalah, mengenal terlebih dahulu apa itu FM?


Sudah saya tulis di hari kemarin, tentang apa sih FM itu? Sebelum kita melangkah jauh, karena FM tidak segampang seperti kalian membuat sebuah cerita pada umumnya.


Sudah saya katakan, jika FM adalah cerita yang terlihat fiksi, namun sebenarnya tidak. Sebab FM harus memegang teguh apa itu logika! Jadi tidak membuat cerita yang ngaco, atau di luar nalar, meskipun ketika kalian membaca sebuah FM, kalian akan banyak menemukan semacam ketidak nalaran, padahal itu nalar dan masuk logika.


FM adalah seni bercerita, meskipun singkat dan padat, namun sebenarnya memiliki cerita yang bisa di cerna dan tentunya masuk akal.


Seperti contohnya FM di bawah ini.


ANGIN RIBUT. Kami sibuk menenangkannya, sedangkan puluhan rumah sudah lari tungang langgang.


Bisa dikatakan, jika FM tersebut tidak masuk akal, namun jika kita bedah satu persatu, maka semua pun akan bisa dicerna.


Baiklah kita bedah.


Dari judulnya ANGIN RIBUT.


Judul adalah sebuah jembatan dalam sebuah FM, agar sebuah cerita yang terbentuk tidak melebar ke mana-mana.


ANGIN RIBUT.


Adalah sejenis kejadian alam, seperti halnya angin puting beliung, angin topan, angin puyuh dan lain sebagainya.


Namun penggunaan yang cerdas di tempatkanlah ANGIN RIBUT sebagai sebuah judul. Lalu di sambung dengan isi, yang seperti menerangkan sebuah kejadian, atau terjadi keributan, yaitu dengan sebuah isi yang menguatkan judulnya.


Isi: Kami sibuk menenangkannya, sedangkan puluhan rumah sudah lari tunggang langgang.


Ini yang dinamakan isi menguatkan judul, sehingga membentuk image, bahwa seolah - olah angin sedang ribut, seperti halnya ributnya manusia, atau cekcok.


Sedang judul sebagai jembatan untuk menghasilkan apa itu yang dinamakan puntiran, sebab dalam sebuah FM harus ada puntiran untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, yang tentunya itu sudah menjadi ciri khas dari FM.


ANGIN RIBUT. Kami seharian sibuk menenangkannya, sementara puluhan rumah sudah lari tunggang langgang.


Ini hanya bercerita tentang kejadian angin ribut yang sesungguhnya. 


"menenangkannya" adalah bentuk suatu usaha orang-orang, entah dengan jalan berdoa dan lain sebagainya. 


"Rumah lari tunggang langgang" ini adalah penggambaran ketika banyak rumah yang roboh, bahkan atapnya bertebangan.


Jadi, FM tersebut adalah menggambarkan kejadian yang nyata, namun di puntir sedemikian rupa, untuk membentuk sebuah pola bercerita dengan bergenre FM.


Sederhana kan sobat?


Selamat belajar yaa...


02/02/2019 DBaniK

Belajar Fiksi Mini


Belajar Fiksi Mini



Mari belajar fiksi mini.



Sebuah fiksi mini, adalah cerita yang diambil inti sarinya saja, atau jika dalam istilahnya adalah menyuling cerita.

Namanya juga fiksi mini, ya jelas cerita harus mini atau pendek, jika dahulu pada awal kemunculannya, fiksi mini terdiri dari 140 karakter saja, namun sekarang sudah menjadi 280 karakter, mengikuti perkembangan dari Twitter itu sendiri.

Fiksi mini adalah cerita pendek, namun padat berisi, sebab, dalam keterbatasan karakter, cerita fiksi mini harus mampu mewakili cerita utuh. Maka dari itu, dibutuhkan kejelian kita untuk mengolahnya.

Perlu kalian ingat, fiksi mini terdiri dari judul dan isi, namun alur cerita di fiksi mini itu harus kompleks, ada alur, konflik, puntiran dan tentunya ada ending.

Rumitkah?

Iya!

Namun semua itu tetap bisa kita pelajari secara pelan-pelan, dengan cara, seringlah membaca karya fiksi mini, lalu cobalah untuk menafsirkannya, apa maksud dari cerita fiksi mini tersebut, kemudian, berlatihlah!

Seperti ini contohnya:

Saya memiliki cerita mentah begini

Saya mau ke pasar, karena kebetulan adik saya mau ulang tahun, makanya saya di suruh Ibu untuk membeli balon, karena balon identik dengan perayaan ulang tahun, maka mau tidak mau, saya harus menuruti perintah adik, untuk membelinya, namun, adik tidak mau balon yang berwarna hijau, adik trauma dengan balon warna hijau, gara-gara lagu balonku ada lima.

Ini cerita mentah yang ada di kepala saya, lalu bagaimana jika ingin saya padatkan, saya suling inti sarinya saja, namun agar bisa mewakili seluruh cerita tersebut?

Mari kita eksekusi!


Baca juga: mari-mengenal-puntiran-dalam-fiksimini.


PERSIAPAN ULANG TAHUN ADIK. Di pasar. Takut meledak lagi, balon warna hijau itu bersembunyi, saat aku akan membelinya.

Namun, ini masih bisa dipadatkan lagi, menjadi seperti ini:

TAKUT MELEDAK. Balon warna hijau menggeleng, saat aku akan membelinya.

Masih bisa dieksekusi lagi seperti ini :

TRAUMA MELEDAK. Di pasar, aku tidak menemukan balon berwarna hijau.

Jadi, pentingnya kita untuk membaca ulang karya yang akan kita buat, sebab masih banyak kemungkinan cerita tersebut bisa menjadi lebih baik lagi, atau bisa menjadi lebih padat lagi, yang tentunya bisa memantik imajinasi pembaca.



DBaniK 260219 DBaniK ☕ 👈 😊

Mari Mengenal Puntiran Dalam Fiksimini


Mari Mengenal Puntiran Dalam Fiksimini

Mari mengenal apa itu puntiran!




Dalam sebuah karya fm, sangat kental sekali dengan yang namanya 'Puntiran', maka tak ayal, jika pemain baru akan merasa kelabakan, ketika ada arahan tentang kalimat puntiran tersebut!

Ya, ya, ya ...!

Saya juga sama, saat belajar membuat fm, dan tentunya juga bingung dengan istilah puntiran tersebut! Gak aneh kok. Namanya juga belum tahu. Hehehe ...

Saya akan coba untuk membuat kalian lebih mengerti apa itu sih puntiran dalam fm!

Baiklah, puntiran dalam fm adalah sebuah alat untuk menghasilkan cerita yang kalian buat agar menghasilkan sesuatu yang berbeda, dengan cerita pendek pada umumnya. Maka, diperlukan adanya puntiran tersebut ya.

Seperti kalian ketahui, jika fm memiliki struktur cerita yang sebenarnya mirip fiksi, namun kita tetap dituntut untuk menghasilkan cerita yang masuk logika, atau nalar! Jadi bukan fiksi seperti di film-film kartun ya, makanya ketika kita membuat sebuah puntiran, ya tetap harus dengan mengedepankan logika, harus bisa dipertanggungjawabkan tentunya.

Nah, untuk membuat puntiran, kalian buatlah sebuah cerita dengan unsur setengah nyata, setengah tidak, kenapa demikian? Karena dari situlah akan tercipta sebuah puntirannya!

Wah, susah ya?

Harus membuat cerita yang setengah nyata, setengah tidak, namun harus dengan logika?

Tidak!

Yuk mari kita belajar bersama, ini ada contoh fm yang akan saya bedah.

RT @AsepMuhd

TAWURAN. Polisi kewalahan menenangkan ribuan batu.

#polisi @fmrush 291017

Kita bisa menangkap kejadian apa yang ada di fm tersebut?

Sesuai dengan judulnya ya, tawuran. Jelas ini situasi di mana ada sebuah konflik yang terjadi, yaitu tawuran.

Lalu di mana sih letak puntirannya?

Penulis meletakkan puntirannya pada kalimat:

Menenangkan ribuan batu

Ini yang dimaksud dengan puntiran, dan yang perlu kalian cermati adalah, jika pada kalimat puntiranlah itu biasanya kalimat fiksinya yang seolah-olah tidak nyata itu diletakkan ya.

Maka perlu kalian ketahui, kenapa sih sebuah puntiran itu begitu sangat penting sekali dalam sebuah fm, dan tentunya memiliki struktur kalimat yang mirip dengan fiksi, namun tetap harus dengan logika.

Lalu, apakah kalimat plintiran pada fm milik Asep itu bisa dilogikakan?

Jelas bisa.

Ini yang disebut genre sureal dalam fm, yaitu menghidupkan benda mati.

Karena ini adalah sebagai bentuk penokohan benda mati dalam tanda kutip ya, sebab maksud yang sebenarnya adalah ribuan orang-orang yang mungkin saja sedang main lempar batu dalam situasi tawuran tersebut, maka untuk menghasilkan ending yang memiliki twis, maka penulis membalikkan keadaan, dengan menokohkan batu, bukan ke orangnya.

Semoga kalian bisa memahaminya ya.



Baca juga:kumpulan-fiksi-mini.


DBaniK 260219

Kisah Si Mbah Dan Bejo (13)

Kisah Si Mbah Dan Bejo (13)

Si Mbah Ke Rumah Bejo


Sore itu Mbah datang berkunjung ke rumah, Bejo. Ada hal yang membuatnya heran, saat Sumi istri Bejo memanggil cucu kesayangannya.

"Aku heran sama koe, Jo!"

"Heran gimana to, Mbah?"

Sebelum meneruskan pertanyaannya, Mbah coba untuk meneguk secangkir kopi yang sudah disiapkan oleh Bejo, cucu yang paling dicintai.

Eh, kenapa tidak cucu yang lainnya ya? Padahal Mbah kan memiliki banyak cucu? Sudahlah, lupakan!

"Heran gimana, Mbah?"

"Sik to, Jo! Biar kopinya masuk dulu ke dalam perut to, ya!"

"Sendiko, Mbah!"

Si Mbah sudah meneguk setengah isi dari cangkir kopi di hadapannya, kemudian nyomot satu singkong goreng, yang masih panas tersebut.

"Ayo, Mbah! Cepet to. Aku sudah ndak sabar, untuk mendengarkan apa yang tadi mau disampaikan."

"Ngene, Jo. Mbah itu bingung. Kenapa tadi istrimu ko manggil koe dengan sebutan, peyang?"

"Oh, nganu, Mbah. Itu sudah biasa."

"Mangsudmu biasa bagaimana? Lah wong suami istri itu ya harus saling menghargai, meskipun itu hanya sebuah panggilan."

Cleguk!

Habis deh kopi di cangkir Mbah. Sepertinya dia haus sekali, padahal sih gak habis nyangkul.

"Eta terangkan, Jo!"

Duh, Bejo terlihat kebingungan. Dia gak mau menjawab, tapi takut, kalau jawab juga takut. Bagai telur di ujung tanduk dong Jo? Kasihan!

"Kalau ndak mau jawab ya ndak apa-apa, tapi koe ngerti resikonya loh, ya?!"

"Iya, Mbah. Bejo jawab!"

"Opo?"

"Ngene, Mbah! Sumi itu kebiasaan, kalau tanggal tua, terus kehabisan uang, ya begitu. Manggilnya peyang!"

"Terus?"

"Ya nanti, tunggu kalau aku kasih uang belanja lagi, baru dia panggil sayang."

"Weladalah! Istri macam apa itu, Jo?!"

"Ya, macam Sumi, Mbah!"

"Mbelgedes! Ini ndak bisa kamu biarkan begitu saja, Jo! Kamu sebagai kepala keluarga, harus memiliki harga diri to, ya!"

"Iya, Mbah!"

"Mau tanggal muda, mau tanggal tua! Mau ada apa ndak ada uang, ya harus tetap sayang sama koe!"

"Iya, Mbah!"

"Kalau mbesok-mbesok masih dengar istrimu seperti itu, koe yang aku hajar, Jo. Sebab, koe ndak bisa ndidik istrimu!"

Si Mbah pun pamit pulang. Di dalam, istri terlihat ketakutan. Lha wong mereka itu, kalau lagi kesulitan, ya Mbah yang nolong. Makanya mereka sangat segan sama Mbah. Tapi, apa karena itu, mereka jadi segan? Seharusnya ya ndak! Sebab, yang namanya orang tua, ya harus di hormati.

Selepas Mbah pergi, Bejo manggut-manggut, entah paham, entah tidak!




Baca juga: kumpulan-cerita-humor.

060319 DBaniK

Kumpulan Cerita Humor


Kumpulan Cerita Humor

Nyaris Tak Terdengar



Udara siang ini cukup lumayan panas, Ario tengah asik memanen keringat dengan sapu tangan dekilnya.

"Aduh, nih angkot lama amat ya?!" gerutu Ario, seorang pemuda tanggung, berbadan kerempeng.

"Sabar, Mase!" sela perempuan yang sedari tadi duduk bersebelahan, sambil sesekali mengibaskan rambutnya.

"Eh, sapa kamu? Nyambung-nyambung aja, huh!" balas Ario sewot.

Tak lama kemudian angkutan tiba, dan berhenti tepat di depan mereka, yah walau kondisinya cukup lumayan sesak. Namun mau tidak mau, Ario dan orang yang sama-sama menunggu angkutan pun naik.

"Maaf, numpang lewat, Bu!"

"Ita, gak usah basa-basi, lewat saja sana!" gumam Ibu setengah baya, yang berdandan menor ala-ala artis ketoprak itu.

Angkot melaju dengan cepat, berzig zag ria, di antara ramainya jalan raya. Namun di tengah suasana dalam angkutan umum yang pengap, dan tentunya berbaur bau keringat, tiba-tiba ...

"Oaek!"

"Huek!"

"Cuih!"

Suara-suara itu riuh, memecah emosi penumpang angkot di siang yang panas itu.

"Woi! Siapa yang kentut!" teriak supir yang ikut mau muntah.

Penumpang saling tatap, mencari jawaban, pada sudut mata para penumpang lainnya, berharap mata itu mau berbicara, untuk mengakui perbuatan tuannya.

Hening, tidak ada yang berani ngaku. Ya, mungkin saja takut lah, ya! Secara di dalam angkot sudah pada mendidih darahnya, akibat bau kentut yang kelewat parah seperti bau comberan.

Akhirnya penumpang sampai juga di terminal pemberhentian terakhir, mereka bergegas turun, ada yang muntah, ada yang berludah, komplit pokoknya. Dih, jijik ya!

"Woi, itu yang kentut belum bayar!" teriak supir angkutan umum itu tiba-tiba.

"Eh, bang! Tadi aku bayar pakai uang limapuluhan!" refleks, Ario nyeletuk, untuk ngebantah tuduhan supir.

"Oh, jadi kamu pemilik bau kentut ajaib itu!" ucap sopir sambil melotot.

"Loh, abang njebak saya?" eh, Ario malah nyolot tuh.

"Tidak, saya penasaran saja, siapa sih pelaku pengentutan di angkot saya, dan ternyata kamu!"

Ario beranjak pergi, meninggalkan beberapa pasang mata, yang seolah menguliti dirinya.

"Sial! Pinter juga tuh sopir angkot!" gerutu Ario, sambil pergi berlalu, menahan malu.




230219 DBaniK ☕ 👈



Baca juga: Flash-fiction-cinta-tiga-segi.


Kumpulan Cerita Humor



#Joke

Lelaki kekar itu menghentikan mobilnya, yang berwarna hitam mengkilap. Di depan sebuah kedai kopi yang memang ramai, meskipun siang hari.

Lelaki itu clingak-clinguk untuk memastikan keadaan sekitar, mungkin ia butuh waktu yang pas untuk turun dari mobil. Ya, memang harus begitu, kalau mau turun dari mobil, jangan asal nylonong saja buka pintu, siapa tahu ada kendaraan dari arah belakang, kan bisa repot juga.

Setelah memastikan keadaan aman, lelaki dengan jaket kulit hitam itu mengenakan kacamata hitam. Wih, keren abis! Mungkin kalau di kedai kopi itu banyak cewek, maka akan ada yel-yel untuk memujanya. Sayang, di kedai isinya cowok semua.

Akhirnya, lelaki itu segera turun dari mobil. Setelah semua dirasakan sudah aman dan sudah komplit dengan kacamata hitamnya.

Pintu mobil pun dibukanya, dan ...


"Aih, cint! Panas bingit ternyata!"


Mendadak, lelaki itu menjadi kemayu, setelah sang surya memandikan tubuh kekarnya.


Just joke


260219 DBaniK ☕ 👈 😊




Kumpulan Cerita Humor

#Joke



Juminten dan Abang Ganteng


Saking kangennya, Juminten sudah main aja ke rumah Abang ganteng, sebenarnya sih gak ganteng-ganteng amat, namun kekasih hatinya memilih sebutan itu, sebagai panggilan sayangnya. Duh, bikin ngiri ya, bukan nganan. 😄



"Eh, ada Juminten rupanya, makin kece badai aja kamu. "

"Eh, abang ganteng, bisa aja ikh. Cubit nih pake tang."

Duh, Juminten aya-aya wae, eta teh tang mau buat nyubit aja, saking gemesnya, mungkin.

"Aw ... aww, atit au."

Padahal sih, gak beneran dicubit, ganteng udah ngeluarin gaya alaynya.

"Dih, kaga jadi cubit deh. Eh, abang ganteng puasa kagak nih?"

"Ya jelas dong, Jum. Abang ganteng gitu loh! "

"Kagak usah pake monyong, Bang. Tambah ganteng tau," hoek, cuih uhuk.

Jum membuang muka, entahlah. Mungkin cuma akting, biar terlihat cute, atau memang beneran membuang ludah. 😄

"Dih, abang gemes deh, liat kamu seperti itu." ujar ganteng sok imut.

"Tadi sahur kagak, Bang?"

"Iya, pake hatimu, Jum." tuing tuing tuing.

"Aih, ihihihi ..., terus udah pakpung belum si abang gantengku nih?"

"Masa sih, kamu gak bisa mencium wanginya sabun colek, eh sabun D**E di tubuh abang, "

"Udah lama mandinya? Apa baru tadi?"

"Sepuluh menit sebelum kamu datang, Ayank."

"Ayank? Kemarin panggilnya cinta." Juminten pukul-pukul pintu manja.

"Hhhhhhhh, iyaa deh cinta. Terus, hubungannya ama mandi apaan?"

"Tadi bilangnya puasa, bilangnya udah mandi juga. Nah, terus itu ada nasi nempel di kumis abang, kerjaan siapa yak?" Muehehehe

"Dih, cius? Abang kudu apa nih, malu apa gimana? "

"Au ah gelap, abang mbelgedes. Kita putus!"

Huaaaaaaaaaa ...!

Abang ganteng tumbang dan menangis guling-guling, cintanya kandas lagi.

Makanya jangan bohong, lagian sudah gede juga, gak puasa! Malu woi, malu!





Tegal 23/06 /2017



Kumpulan Cerita Humor



#Joke



Rejeki Dipatok Ayam.




Kemarin tetanggaku lari-lari ngejar ayam tetanggaku yang satunya lagi. His ...! Ada apa to yaa ...?

Terus aku hentikan saja larinya, saya pecahkan saja siang yang hening kemarin, biar ramai!

"Woi, kamu!"

"Sapa? Aku?"

"Iya to ya, kamu!"

"Ada apa kau hentikan lariku, Kisanak?!"

Aku sebenarnya mau embuh saja, ngeliat dia lari ke sana ke mari ngejar ayam tetanggaku, tapi mau gimana lagi, lha wong ayamnya itu tulung-tulungan minta bantuan, ya aku harus bertindak, yaa to?

"Kamu ini kenapa to? Ayamnya orang kok kamu kejar-kejar sampai kecapean gitu?!"

"Ya salah ayamnya to! Bukan salahku tau!"

 "Emang ayamnya pup di rumah kamu?"

"Lha ya ndak to yaa!"

"Terus salahnya apaan dia?!"

Aku balesnya rada kesal, sambil nunjuk ayam yang lagi megap-megap di bawah pohon kangkung, duh pohon kangkung? Jadi keinget rujak kangkungnya mbok Tumini kae lho!

"Wes to, kamu ndak tau permasalahannya, ya diem-diem bae napa!"

"Weladalah, mbelgedes tenan kamu, Kisanak! Yo kasian ayamnya to yaa!"

"Begini, Im! Itu ayam udah matok rejeki saya! Jadi harus saya tangkap untuk balikin rejeki saya!"

"Ngahahahaha ..., koe aneh! Lha mana rejekinya? Perasaan ayam itu gak bawa apa-apa!"

"Duh, Im. Capek deh! Tadi Emak bilang, kalau bangun kesiangan itu rejeki bakal dipatok ayam. Nah kebetulan tiga hari ini saya kesiangan, dan kebetulan juga saya gak dapat tarikan waktu ngojek! Kebetulan juga, tiga hari ini ya ayam itu yang mondar-mandir di rumah saya, brati dia dong yang matok!"

"Udah ya, Baim mau pulang. Baim mau bobok aja, pusing ini mah pala Baim. Serah elu aja deh!"

Tak beberapa lama kemudian, terjadi kembali kejar-kejaran antara ayam dan temen Baim, semoga ayamnya tidak habis begadang, jadi bisa kuat lari-larian.




DBaniK ☕ 👈 😄



Kumpulan Cerita Humor


#Warna_Fiktif



Apa kalian tahu?

Betapa menderitanya sebuah balon berwarna hijau!

Gara-gara lagu 'Balonku' dengan lirik yang menyatakan, jika balon warna hijaulah yang meletus, akhirnya balon warna hijau menjadi terasing, di antara balon warna lainnya!

Kemarin, saat Adik ulang tahun, dia memohon, agar aku tak membelikannya balon berwarna hijau! Duh, begitu traumanya kah?

Ya sudah, akhirnya kami sepakat untuk tidak membeli balon dengan warna hijau. Betapa senangnya hati Adik, saat mengetahui, jika tidak ada balon berwarna hijau, di antara balon-balon yang kubeli.

Acara akhirnya berjalan dengan lancar, teman-teman Adik hampir seluruhnya datang, ada Melani, ada Anggraeni, ada Sulton, ada Jun dan masih banyak lagi. Belum lagi dengan emak-emaknya yang pada ngikut nganterin, ya sudah, alhasil rumah menjadi sangat gaduh.

Tiba-tiba ...

Dor ...! Dor ...!

Semua mendadak menjerit karena merasa kaget!

Adik segera berlari menuju ke arah suara tersebut. Yah! Balon ulang tahunnya ada lima biji yang meledak! Betapa kecewanya dia. Bukan lantaran balonnya yang meledak, namun Adik kecewa berat, gara-gara Audri, iya gara-gara Audri!

Kami semua coba untuk meminta penjelasan, kenapa sih, kok Adik jadi kecewa?

Dengan ucapan yang terisak, Adik menjawab.

"Suruh Audri pulang! Gara-gara baju Audri berwarna hijau, makanya balonku jadi meletus lima biji!"

Kecewa. Akhirnya Audri memutuskan untuk pulang. Padahal belum dikasih kue ulang tahun, sudah dibela-belain tidak makan dulu dari rumah.

NB: Ini Adik trauma balon warna hijau, atau trauma sama warna hijau ya?

270219 DBaniK



Kumpulan Cerita Humor


#Persaingan_Sehat



Jargon persaingan sehat sudah membahana di mana-mana. Apalagi bagi pelaku bisnis, sebab, banyak orang mengaitkannya dengan dunia tersebut. Padahal sih, gak juga ya.

Seperti halnya ketika aku bersaing ingin mendapatkan Mia. Duh, jadi ingat aja sama Mia, cewek langsing bergigi gingsul itu. Ehem ...! Ciee ...!

Yup! Aku ingat betul dengan kejadian itu. Mia memang gadis yang sangat pantas untuk diperebutkan. Makanya banyak juga pesaing yang harus kuhadapi. Satu lawan satu? Ayuk! Baim gak takut kok! Tapi ini enggak, sebab ada beberapa orang yang menyukai Mia. Jadi apa mau dikata, Baim tidaklah sekuat Superman yang selalu salah memakai CD di luar! Oopss ...!

Mengalah?

Iya! Aku mengalah saja. Sebab, sudah ada beberapa pesaing yang menggunakan cara-cara yang tidak sehat, saat berperang melawan pesaingnya, demi memperoleh cintanya Mia! Duh, hidup begitu amat ya? Orang, aku juga gak ada hubungan sama Rini, eh, si A bilang aku sedang dekat dengannya. (persaingan tak sehat tengah berlangsung, pemirsa. Ane dituduh dekat dengan tante Rini, gila gak tuh?)

Alhasil, Mia mulai coba untuk menjauhiku. Sebel kan?

Dan akhirnya pesaing-pesaing yang lainnya justru melakukan hal yang sama, untuk saling serang demi memenangkan hatinya Mia yang hanya satu biji. Tepok jidat tetangga boleh gak?

Setahun berlalu ...

Mia jadian sama Reno. Apakah karena Reno adalah salah satu pejuang cinta, yang menggunakan cara-cara tidak sehat? Au ah, itu sudah bukan menjadi urusanku lagi! Move on tengah sibuk untuk kuperjuangkan saat itu. Duh, miris ya ane? Hiks!

Kemudian. Aku coba untuk bersaing dengan sehat, yaitu bersaing dengan amarah dan welas asihku. Iya! Dalam dada sudah berkecamuk perang batin, saat secara tidak sengaja berpapasan dengan Mia, seseorang yang pernah ada di hatiku.

Aku coba menetralkan hati, agar akal pikiran jahat tak menguasainya. Coba deh, kalau saja kubiarkan liar! Sudah pasti aku akan ngajak gelud (berantem) sama Reno. Lelaki yang sudah berhasil menghasut Mia, dengan mengatakan hal yang sebenarnya tidak dilakukan olehku. Hiks nasib gini amat, yak?!

Ya sudah, akhirnya perang melawan batinpun menjadi hal yang patut diperbincangkan, antara aku, akal pikiran dan hati nurani. Pada akhirnya, keputusanku hanya satu.

Relakan Mia. Tuhan akan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik!

Iya, aku menang melawan gejolak batin. Sebab, tak ada amarah lagi, saat Mia sekarang jalan bareng dengan Bram, sahabat Reno juga, dan pelaku pesaing tak sehat pula.

Mia, Aa kok jadi miris ya?



Just Joke



010319 ☕ 👈 😊 DBaniK

Tamu Prosa Blog Dbanik

Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad  Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...