Flash Fiction (Cinta Tiga Segi)

iklan

Flash Fiction (Cinta Tiga Segi)

Flash Fiction (Cinta Tiga Segi)


Cinta Tiga Segi 


Aku tersenyum kalau mengingat - ingat masa dulu, saat aku jatuh cinta kepada suami dari seseorang yang sekarang menjadi temanku, kisah yang menurutku lucu juga untuk diceritakan kembali, namun bukan kepada temanku tersebut.


Untung saja Lastri tidak tahu soal ini, karena aku juga tidak ingin dia tahu sampai kapanpun, biar tidak terjadi perselisihan dengan dia tentunya.


Ceritanya begini;
Sudah setahun aku menjalin suatu hubungan perasaan yang tak seharusnya, namun entah mengapa aku begitu merasa nyaman sekali, hingga aku sering lupa daratan dibuatnya.


Mas Adi namanya, lelaki itu sudah beristri dan juga sudah mempunyai dua orang anak, aku tahu persis semuanya, namun sangat sulit sekali untuk menolak hadirnya rasa cinta ini, rasa yang seharusnya tidak tumbuh dan kubiarkan bersemi. Aku tahu persis betapa sakitnya jika diduakan, tapi untuk meninggalkan apalagi melupakan Mas Adi, aku tidak bisa, karena aku sudah terlanjur sayang dan cinta sama dia.


Cinta sudah terlanjur bersemi, cukup sulit untuk membunuhnya. Maka kubiarkan saja rasa itu kian rimbun dan subur memenuhi hatiku, toh aku menikmati semua prosesnya.


Pagi ini, Mas Adi datang. Aku bahagia sekali. Namun rasa bahagia itu tak bertahan lama, lelaki itu datang bersama seorang perempuan cantik, berkulit putih mulus. Hancur sudah perasaanku.


"Ma, aku datang bersama, May. Calon Ibu dari anak-anak kita, biar anak-anak ada yang merawat," ujar lelaki itu, sambil menabur bunga di atas pusara Lastri, yang kebetulan makamnya bersebelahan denganku.


Aku benar-benar marah, pengen teriak dan tentunya histeris, lelaki itu ternyata sudah memiliki calon pengganti Lastri, padahal aku sudah begitu menaruh harapan kepada lelaki itu.


"Mas, Andi! Kamu kejam!" jeritku sambil berlalu pergi dengan perasaan yang begitu sakit, sakit sekali rasanya.



NB: Ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama dan tokoh, ini benar-benar tidak disengaja.





BACA JUGA: kumpulan flash fiction

20/01/2019

No comments:

Post a Comment

Tamu Prosa Blog Dbanik

Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad  Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...