2018

iklan

Resep tongseng Daging Sapi Mantap!!!


Tongseng Daging Sapi Mantap!!!


Halo sobat blogger pecinta kuliner, kita jumpa lagi di resep masakan nusantara yaa...

Kalian pecinta kuliner berbahan dasar daging - dagingan, pastinya sudah mengenal apa itu Tongseng! Iya tongseng daging sapi, yang tentunya akan sangat nikmat sekali rasanya.

Sebelum kita action, ada baiknya kita siapkan dulu bahan-bahannya ya, kalau belum ada ya kita ke pasar terlebih dahulu untuk membelinya. 😄


Adapun bahan-bahannya adalah:

- 1/2 kg daging sapi.

- 3 lembar daun kol dipotong-potong sesuai selera.

- 2 tomat juga kita iris ya

- 2 lembar daun bawang kita iris

- 2 btg serai yang kita memarkan

- 2 ruas lengkuas juga dimemarkan

- 4 daun salam

- kecap manis secukupnya

- Daun jeruk nipis secukupnya

- Gula, garam, lada, kaldu jamur secukupnya

- Cabe rawit utuh sesuai dengan selera

- Minyak sayur.


Sekarang kita haluskan bumbunya ya sobat.

Bawang merah, bawang putih, kunyit dua ruas, jahe secukupnya, ketumbar dan kemiri yang sudah di sangrai.



Tongseng Daging Sapi Mantap!!!


Okee kita action yuk...!!!

- Dagingnya kita rebus terlebih dahulu ya sobat, namun jangan terlalu lembek, asal sudah empuk saja, baru kita matikan kompornya, usahakan kita masih menyisakan air pada rebusan dagingnya, sebab ini nantinya akan kita pakai.

- Berikutnya kita tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai keluar bau harum, masukkan daun jeruk, daun salam, serai dan lengkuasnya.

- Setelah itu masukkan daging. yang tadi kita rebus, aduk-aduk hingga bercampur dengan bumbunya sambil kita masukkan air sisa rebusan daging yang tadi.

- Masak dengan api kecil atau sedang saja, jangan lupa kita masukkan kecap manis, garam, gula, lada, kaldu jamurnya, sambil kita icip-icip ya sobat.

- Yang terakhir adalah kita masukkan daun kol yang sudah diiris-iris sesuai selera, cabe rawit dibiarkan utuh saja, daun bawang juga yang sudah diiris-iris, lalu tomatnya.

Kita aduk biar bumbunya merata ya sobat, jangan lupa untuk terus mengontrol rasa, apabila ada yang kurang, kita bisa menambahkan.

Jika daging sudah empuk, maka matikan kompornya, kita pun siap memindahkan tonseng daging sapi tersebut ke wadah atau piring untuk penyajian.

Nah, sekiranya cukup ya sobat blogger pecinta kuliner, semoga kita berjumpa lagi di resep berikutnya.


01/01 /2019

Kumpulan Flash Fiction.


Kumpulan Flash Fiction

#Flash_Fiction

Judul : Janji Bertemu

Lelaki itu sudah tampak gagah dengan baju kemeja putih bergaris hitam, celana jeans ketat melekat rapi, tak lupa juga ia bawa jaket untuk berjaga-jaga barangkali saja angin malam ini terasa dingin.

Di sebuah cafe yang sudah terkenal namanya di kota tempat ia tinggal, menjadi tujuannya. Suasana tampak romantis, dengan penerangan redup serta alunan musik jazz membuat suasana terkesan romantis.

Di meja nomor lima yang kebetulan berada di sudut telah ia pesan siang tadi. Wajahnya terlihat bahagia. Mungkin saja seseorang terspesialah yang akan datang menemuinya malam itu.

"Maaf, Bapak mau pesan apa?"

Dua gelas juice lemon dan dua porsi steak daging pun dipesannya. Lelaki itu sesekali melihat arloji yang melkngkar di pergelangan tangan kirinya.

Pesanan sudah siap di atas meja, lelaki tampak tenang. Tak lama kemudian ia beranjak untuk menyeret kursi di depannya.

"Maaf, Bapak. Ada yang bisa saya bantu?"

Suara pramusaji itu mengejutkannya. Lelaki itu tetap tenang.

"Oh, tidak. Terima kasih."

"Tapi, Pak. Bapak sudah tiga jam duduk di sini dan pesanan yang dipesan pun belum Bapak santap."

Pramusaji itu terlihat kebingungan, namun lelaki itu tetap saja menunjukkan wajah yang tenang.

"Sebentar, Mbak. Ada yang saya tunggu." ujar lelaki itu.

"Ini sudah hampir tutup, Pak. Pengunjung sudah pada pulang, tinggal Bapak saja di sini."

Pramusaji itu meyakinkan lelaki itu.

"Mbak, boleh saya makan sebentar. Kekasihku sudah berada di depanku."

Hening. Tiba-tiba saja lampu penerangan di cafe itu mati. Pemilik cafe dan abak buahnya panik.

Suara piring, sendok dan garpu itu terdengar nyaring, lelaki itu rupanya tetap menikmati makan malamnya bersama sang kekasih. Tak lama kemudian suara dentingan sendok dan garpu pun lenyap seiring lampu cafe yang menyala.

"Di mana lelaki itu?" pekik pramusaji yang sedari tadi tidak beranjak dari depan meja lelaki itu.


NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.


@DBanik02418




Kumpulan Flash Fiction

Judul : DIARY MOCA.

"Sudah, Moca! Hentikan anganmu!"

"Pussy, kamu gak akan pernah ngerti, dan tak akan ngerti sampai kapan pun." ucapnya lirih. Entahlah, Moca dan kucingnya seperti punya kedekatan batin, bahkan suara meong si Pussy dapat ia artikan.

"Hmm, aku ingin punya Pangeran, Pussy! Kau tahu kan, usiaku sudah tujuh belas tahun? Itu artinya, aku butuh pacar!" Moca mengerling manja.

Moca menuliskan keinginannya pada diary tua miliknya, yang ia temukan di gudang belakang, yah walau buku itu sudah tampak berjamur, tapi entah kenapa ia begitu menyayangi, bahkan merahasiakan keberadaan buku diary itu dari kedua orang tuanya.

"Kamu, lihat pussy! Pangeran yang aku tulis di sini!" Ujarnya girang.

"Dia, berkulit putih, bermata teduh, dan tampan tentunya." Moca mengerlingkan mata belo'nya.

"Terserah kamu, aku sudah tak perduli lagi!" Pussy tampak tidak suka dengan cerita sahabatnya itu.

"Nanti malam tinggal memohon sama peri hitam, beres!" Gumamnya bersemangat.

Malam pun tiba, Moca beranjak pergi ke gudang belakang tempat ia menemukan diary itu, diary yang sudah banyak memberinya keinginan-keinginannya, diary yang secara ajaib bisa merubah hidupnya secara drastis.

"Peri, apa kau ada di sini?" Ujarnya di dalam gudang tua.

"Yah, ada apa? Apa lagi yang kau inginkan, Nak?" Suara perempuan yang cukup mengerikan terdengar jelas dari balik lemari kuno, yang tak pernah Moca tahu apa isinya.

"Seperti biasa, Peri. Ada yang aku inginkan." ucapnya memastikan.

Singkat kata, Moca menceritakan apa yang ia inginkan, Peri itu mengiyakan.

Ritual pun dilakukan, tepat jam satu malam, tidak seperti biasanya, kali ini ia merasakan kantuk yang begitu hebat. Dan setelah itu Moca kehilangan seluruh ingatannya.

Dua tahun pun berlalu, rumah Moca tampak lengang, hanya ada seorang ibu yang tengah duduk di teras rumahnya. Aku sebagai tetangga merasa iba, melihat keadaannya. Maka aku hampiri saja dia

"Bu, sedang apa?" Tanyaku penuh hati-hati.

"Aku, menunggu anakku, Nak." jawabnya datar.

"Moca? Memang dia kemana?"

"Entahlah, sejak dia masuk ke gudang tua itu, dia tak pernah kembali! Ibu hanya menemukan boneka yang mirip sama wajah anakku, dan satu lagi boneka lelaki ini, Nak!" Ibu itu meneteskan air mata, boneka yang Ibu ceritakan pun nampak sudah lusuh, karena banyak terkena tetesan air matanya.

Setelah pamit pulang, aku sempatkan sejenak menatap kedua boneka itu. Aku terkejut bukan kepalang, kedua boneka itu sama-sama mengeluarkan air mata.

NB : Ini hanya cerita Fiktif belaka, jika ada kesamaan cerita, nama tokoh maupun tempat, ini benar-benar tidak disengaja.



20/02/2017





Kumpulan Flash Fiction

#Flash_Fiction

Singgasana

Aku bahagia, punya orangtua yang sangat penyayang, punya adik perempuan lucu dan menggemaskan.

Rumah yang kuhuni tak sebesar kepunyaan Andre, tak semegah milik Antony, namun kudapatkan semua di rumah kecil milik kedua orangtuaku. Hari-hari serasa menyenangkan, suara pecahan tawa adik, suara lembut Ibu, petuah-petuah Ayah, begitu asik mewarnai.

Aku pernah bertengkar sama adik, mungkin itu tak akan kuulang lagi, seisi rumah tahu, jika adik mempunyai kursi khusus, yang tidak boleh siapa pun duduk di situ, entahlah, Angeli begitu memfavoritkan kursi kayu tersebut, padahal tidak bagus-bagus amat, namun seakan kursi itu sudah menjadi singgasana tersendiri buat dia.

Dasar konyol kamu, Dik. Apa bagusnya coba? Di ruang tamu ada satu set kursi, lebih empuk, lebih nyaman jika untuk duduk. Ah, dasar bandel. Sebelah kaki kursi itu juga sudah ada paku yang kendur, kamu marah besar waktu Ayah akan membetulkannya, kamu rela menangis sekuat tenaga, agar kursi itu tetap demikian adanya. Dasar bandel, namun lucu juga, keunikanmu malah menjadi hiburan tersendiri buat kami, menjadi bahan candaan di saat aku suntuk.

Kini aku berdiri tepat di depan singgasana milik Angeli, kuamati kursi yang terbuat dari kayu jati itu. Aku penasaran saja, ada apanya sih? Lalu aku dudukki. Sekitar lima menit, coba kurasakan sensasi apa yang membuat adikku begitu mengistimewakannya.

"Kakak! Jangan duduk di kursi adik!"

Jantungku nyaris copot, Angeli menatapku tajam. Aku bergeming.

"Dik, kamu kan sudah meninggal?!" pekikku.

Tegal 22/01/2018.


Kumpulan Flash Fiction di atas hanyalah kisah fiktif semata, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.

Sekian dan terima kasih 🙏




Baca juga: kumpulan puisi.

01/01 /2019.

Kumpulan Contoh Flash Fiction


Kumpulan Contoh Flash Fiction

#Flash_Fiction

Judul: Cinta Badi

Seperti biasa, aku melirik gadis manis di sebelah bangku. Sudah menjadi kewajiban, tak melirik tak indah hariku.

Siapa coba yang tak terbius kecantikan Tuti, gadis berlesung pipi, rambut tergerai indah. Duh, gila!

Novian juga, dia tak mau kalah. Mata tajamnya sesekali melirik ke arah bangku itu, sial! Woi, kamu sudah punya Titi. Apa masih kurang?! Kesal sih, tapi begitulah Tuti, banyak mendapat perhatian cowok - cowok di SMA tempatku menimba ilmu.

"Tut, tadi sewaktu pelajaran matematika, kulihat kau terus-terusan melirik ke arah bangkunya Badi," tanya Pujo saat jam istirahat.

"Kamu memperhatikan aku, Jo?" balas Tuti dengan tatapan aneh.

"Oke, oke. Tadi aku tidak sengaja kok, pas lihat kamu, eh pasti kamu lagi nengok ke arah bangkunya Badi, kamu naksir Badi ya?" ledek Pujo.

"Udah, Jo. Kasihan Badi, jangan jadikan ia bahan untuk bercanda!" timpal Tuti ketus.

"Cie ... cie, beneran cinta nih sama Badi!"

Pujo semakin menjadi. Agung, teman sebangkunya segera menengahi.

"Jo. Badi sudah berpulang ke sisi-Nya. Tolong jangan jadikan ia bahan candaanmu."

Suasana hening, serempak mereka melihat ke arahku, namun hanya bangku kosong yang mereka lihat, bangku yang dulu menjadi tempat terindah, untuk mencuri pandang.

                                                        ~Selesai~



NB : ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan, ini benar-benar tidak disengaja.



 25/01/2018. 

__________________________________



Kumpulan Contoh Flash Fiction

Judul : Pinjam Tubuhmu Sebentar 



Gadis kecil berusia sekitar sepuluh tahunan itu duduk di trotoar, terlihat sesekali ia menengok ke arah seberang jalan. Wajahnya sayu, baju yang dikenakan tampak dekil.

Sepertinya ada yang ia tunggu, karena dari raut wajah gadis itu tampak gelisah. Keringat di sekujur badannya menandakan jika tubuhnya tengah tidak sehat.

"Siapa yang kamu tunggu, Nak?"

Suara lembut perempuan setengah baya di depannya cukup membuat gadis kecil itu kaget.

"Ibu saya," ujarnya lemah.

Perempuan itu menatap dalam gadis itu, tak sadar airmata keluar dari pipinya. 

"Kamu lapar, Nak?"

Perempuan setengah baya itu coba melanjutkan perbincangan, ia bisa merasakan apa yang gadis itu rasakan, sebab wajah gadis kecil itu tampak pucat.

"Saya menunggu Ibu yang sedang membeli nasi," ujarnya lagi.

"Ayo aku traktir kamu makan sepuasnya, Nak."

Perempuan itu meraih tangan gadis kecil itu, kebetulan tidak jauh dari tempat itu ada sebuah restoran mewah.

"Ibu tidak malu mengajak saya masuk?"

Gadis kecil itu menghentikan langkahnya, ia tak pernah sekali pun masuk ke dalam restoran semewah itu. Uang hasil ngamen di lampu merah hanya cukup untuk membeli nasi bungkus dengan Ibunya, sisanya mereka tabung untuk keperluan lain.

"Tidak, Nak. Ibu tidak malu, ayo kita masuk."

Perempuan setengah baya itu terus menatap gadis kecil di depannya, yang dengan lahap menyantap hidangan yang baru pertama kali ia rasakan seumur hidupnya.

"Boleh aku membawa pulang untuk Ibu," tanya gadis itu sambil menunduk sedih.

"Pesan saja, Nak. Berapa pun kamu mau."

Tak lama kemudian mereka pun keluar dari restoran tersebut dan kembali ke tempat di mana gadis kecil itu menunggu ibunya.

"Nak, ambilah uang ini. Belilah obat, sepertinya kamu tengah sakit, sisanya bisa kamu simpan untuk keperluanmu."

Mata gadis kecil itu terbelalak, segepok uang ratusan ribu itu berada tepat di depan matanya.

"Ini terlalu banyak, Ibu. Apa ini tidak salah?"

Perempuan setengah baya itu mendekap tubuh gadis kecil itu, ia elus rambutnya yang panjang tak terurus, kemudian mencium keningnya.

"Terimalah, Nak. Ibu akan sangat senang, jika kamu mau menerima."

Perempuan setengah baya itu meletakan uang itu di pangkuan gadis itu.

"Pulanglah, Ibumu sudah menunggumu di rumah." ujar perempuan setengah baya tersebut.

Mereka pun berpisah di perempatan jalan, gadis kecil itu mencium tangan perempuan setengah baya tersebut. Perempuan setengah baya itu memperhatikan gadis itu, hingga hilang di tikungan.

"Aku ibumu, Nak. Ibu pinjam tubuh perempuan ini, untuk mengobati rasa laparmu. Jaga diri baik-baik, karena kamu hanya akan menemui jazad ibu saja di rumah."

Entahlah, apa yang membuat Ibu dari gadis kecil itu meninggal dunia, saat akan membelikan nasi bungkus untuk anak tercintanya.



NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja. 



11/03/2018

__________________________________



Kumpulan Contoh Flash Fiction

Judul: Prankkk...!!! Cermin Itu Pecah! 



Dia menenggelamkan lagi kedalam lamunannya, lagi, lagi dan lagi. Ini sudah kesekian kalinya aku melihat, ada rasa iba acap kali melihat ia begitu. Aku prihatin, hanya nasihat yang bisa kulontarkan, untuk sekadar menyadarkan bahwa, apa yang dilakukan itu merupakan kesia-siaan semata. 

Hidup tak ubahnya seperti kapal, jika badai datang, pasti kita akan merasakan guncangan, itulah gunanya kita pegang erat kemudi, agar mampu mengendalikan ombak. Bukankah hidup memang seperti itu, karena Tuhan pasti akan menguji semua ciptaan-Nya, seteguh apakah imannya pada Tuhan, karena memang demikian adanya hidup. Tak ada satu pun manusia yang berjalan di muka bumi ini dengan mulus, tidak ada!

Seperti pagi ini, ia masih sama, mengurung diri dalam lamunan, menutup segala celah, hingga sinar pun sudah tak lagi bisa menembus dinding jiwanya. 
"Kau nyaris gila!" ujarku. Ia tajam menatap, aku terdiam. 
"Sekali lagi kau ucapkan, aku habisi kau!" seringainya sudah tidak kukenal lagi. 

Aku tatap, ia menatap. 
"Maumu apa?! Kau senang seperti ini terus?! Kau biarkan harapan-harapan yang ada di kepalamu musnah ya!" bentakku keras. 

Dia mengawasiku, aku pun sama, sesaat hening. Desah napas itu, desah tak sewajarnya, dan aku menjadi sangat khawatir.

"Bangun! Kamu harus bangkit!" aku teriak sekuat tenaga, berharap itu bisa membangunkannya.

Entahlah, tatapan macam apa yang dihadirkan olehnya, dan aku semakin takut, takut dan takut.

"Enyah kau!"

Prang! Cermin itu pecah, ia menghilang. Aku lari meninggalkan kamar sempit dan pengap, yang sudah seminggu kuhuni bersama ribuan dilema.



13/01/2018.



Semua kisah flash fiction di atas adalah kisah fiktif belaka, semoga bisa menjadi bacaan yang menghibur, dan kalian bisa juga membaca kisah - kisah fiktif lainnya di blog ini.



Terima kasih 🙏



31/12 /2018 

Tips Gokil Berselancar Di Dunia Maya.

Tips Gokil Berselancar Di Dunia Maya.

Tips Gokil Berselancar Di Dunia Maya.


Yuk sobat kita berselancar di dunia maya!

Eit ...! Tunggu dulu! Sudah pemanasan belum? Seperti halnya mau berselancar di laut kita juga harus mengadakan pemanasan terlebih dahulu ya, biar tidak kram hahahaha...

Nah, ini dia pemanasan yang perlu kita lakukan sobat!


Pertama : Lemaskan dulu jari - jari kamu, atau bisa dibilang senam jarilah.

Kedua : regangkan otot - otot di leher, putar kepala beberapa kali, sekiranya biar lemas dan tidak tegang.

Ketiga : kedip - kedipkan mata sejenak.

Jika sudah siap, kita lihat dulu kelengkapan apa saja yang akan kita bawa menuju selancar di dunia maya. Soalnya ini juga wajib, biar kita tenang saat berselancar 🏄 😁

Pertama : cek baterai ponsel kamu, jangan - jangan tinggal strip satu, kan repot juga kalau lagi asik-asiknya berselancar tiba-tiba batrenya habis.

Kedua : pastikan kondisi mood kamu sedang dalam kondisi yang baik ya, biar tidak mudah baper kalau nemuin postingan yang kadang suka ada berbau nyinyir.

Ketiga : jangan lupa siapin cas hp, kan siapa tahu hp kamu ngedrop.

Keempat : siapin kopi, sirup, teh anget, jus atau apa saja deh biar tidak haus.

Kelima : siapkan juga camilan, siapa tahu pas lagi selancar kamu lapar, ya kan?


Jika sudah kamu persiapkan semua, sekarang kamu harus nyari lokasi buat selancar nih! Kalau selancar di laut pasti nyari yang ombaknya itu gede, karena akan lebih menantang untuk berselancar, ya kan?

Namun untuk berselancar di dunia maya, cari yang ombaknya kecil atau sedang saja, takutnya kalau masuk ke dunia maya yang ombaknya gede nah pas kita baper, kita malah bisa kebawa arus tuh, artinya apaan? Artinya, kita jangan masuk di area atau postingan orang yang lagi ribut tuh gara - gara rebutan es cendol misalnya. Nah kan, itu bisa menyeret kita kepada arus mereka, yang akhirnya kita malah bisa terbawa arus juga.

Jadi alangkah baiknya kita amati dulu, mana nih arus yang tenang, syukur - syukur adem untuk kita berselancar, jadi kita kerasan terus hati juga senang, ya kan?


Ya sudah mari kita berselancar di dunia maya dengan tenang tanpa ada rasa gundah gulana, biar pikiran juga menjadi senang dan akhirnya mendapatkan hiburan yang dapat menyejukan hati.


Saya mau berselancar dulu ya, cari tempat yang teduh - teduh saja, jangan yang penuh gejolak. Eh, iya siapa tahu pas selancar ketemu es cendol jadi bisa beli sekalian hahahaha....


Ya sudah mari berselancar di dunia maya sobat....!!!


Pic. Pexels/pixabay


30/12 /2018

Belajar Menulis Prosais Lagi.

Belajar Menulis Prosais Lagi.

Aku Serumput Ilalang Yang Mati Di Jejakmu.

Kita sudah seperti sepasang kenari di dahan-dahan rimbun, romantis bersama menikmati waktu yang berlalu. Tiada hari tanpa canda merupa kicau.

Aku begitu dalam mencintai kau, hingga tidak ada siapa pun yang mampu singgah di hati aku, walau dalam hitungan menit. Aku cinta kau dengan sebenarnya!

Hari-hariku ialah kau, kuhabiskan seluruhku hanya untuk memikirkan kau. Melipat waktu demi waktu hanya untuk bersama kau. Apa hal itu juga sama terpikir oleh kau?

Namun aku sungguh sangat tidak peduli, biar saja kau begini. Karena wajah manis itu masih saja bisa aku nikmati pada sepanjang senja yang melintas.

"Malam ini kita jalan ya."

"Kemana, Mas?"

"Kamu saja yang memilih tempat terbaik untuk malam ini."

Kau selalu saja enggan untuk sekadar memberi usulan kemana kita akan pergi, selalu aku yang menjadi penentu, tahukah kau jika aku selalu berharap kau yang memilihnya, bukan pasrah begitu saja.

Aku selalu memilih taman kota, selain ramai taman kota banyak berjajar pedagang kaki lima, jadi lebih gampang jika perut tiba-tiba lapar. Banyak sekali pilihan menu, tinggal memilih saja sesuai selera.

"Kamu sudah lapar?"

"Nanti saja, Mas. Kita habiskan saja sisa cerita semalam."

"Baiklah, tapi jika sudah lapar kamu bilang ya."

Kami pun menghabiskan sisa cerita semalam, suasana begitu hangat, apalagi kebetulan malam ini taman kota tidak begitu banyak orang yang datang seperti biasanya.

"Mas, boleh aku minta dipesankan bakso?"

"Kita kesana aja gimana?"

Aku coba mengajak kau ke tempat penjual bakso tersebut, namun kau menggeleng, memang sih tempat ini lebih enak buat ngobrol ketimbang duduk di lapak penjual bakso tersebut. Aku pun bergegas mendatangi penjual bakso tersebut untuk memesan dua mangkok bakso dan dua botol air mineral.

Kami menikmati malam ini dengan bahagia, segala cerita pun sudah menguap laksana bensin dalam botol yang tutupnya lupa ditutup. Banyak tawa kita pecahkan malam itu, aku pun senang melihat raut bahagia yang begitu nyata terpancar dari wajahmu.

Sudah seminggu kepergian yang kau bilang karena ada urusan keluarga, aku gelisah kau jarang mengirimkan pesan, kalau pun aku telpon, kau tidak pernah mengangkat dengan alasan sedang sibuk di sana, aku coba untuk mengerti dan berusaha untuk tidak menumbuhkan kecurigaan - kecurigaan yang tanpa alasan.

Tiga minggu kemudian kau pulang, itu juga aku tahu dari teman yang kebetulan rumahnya tidak jauh dengan kau. Aku mulai menaruh curiga, kenapa kau berubah secepat ini, bahkan pulang pun tidak memberikan kabar. Apa aku ada salah dengan kau?

Jujur, hati ini bergetar hebat saat akan mengetuk pintu rumahmu yang bercat kuning muda, perasaan ini persis ketika aku baru pertama kali apel ke rumah kau. Ada apa ini?

"Oh, Nak Bram! Ee ... cari Non Airin?"

Aku tertegun, asisten rumah tangga Airin yang biasa aku panggil Bibi ini kenapa canggung saat berhadapan denganku, ini sungguh tidak biasa. Kami biasa bercanda sebelumnya!

"Maaf, Bi. Kenapa dengan Bibi?"

"Nak, sini ikut Bibi!"

Bibi menarik tanganku hingga menjauh dari rumah Airin. Aku semakin tidak mengerti dengan apa yang sedang aku hadapi saat ini.

"Kamu belum tahukah, Nak?"

"Tentang apa, Bi?"

"Non Airin sudah menikah! Non Airin dijodohkan Tuan dan Nyonya, Nak."

Aku seperti mati sesaat. Tubuhku lunglai, mulut pun seakan diam terkunci. Aku tidak pernah memikirkan yang sejauh ini, jika aku memang tidak pantas untuk dijadikan menantu, aku hanyalah rumput liar yang mencoba tumbuh di antara pepohonan anggur. Aku terlalu tinggi berharap.

"Terima kasih, Bi. Sampaikan kepada Airin, aku turut bahagia."

 19/04/2018

_____________________________________

Belajar Menulis Prosais Lagi.


Aku masih di sini menunggu pagi, seraya menyulam sehelai demi sehelai kenang yang hampir kusut. Berharap menjadi selembar cerita yang mungkin kelak akan terbaca, seperti sebuah prasasti purba.

Kepada tawa yang pernah bertahta di langit malam, sekarang sudahlah tanggal dan luruh, pecah dan terburai bagai kunang-kunang liar yang yang menemukan dunianya.

Lalu bagaimana dengan aku dan kamu?

Kita tetap baik-baik saja.

Mendiami lipatan - lipatan waktu, menenteramkan rasa yang ada, membuatnya kian subur di ladang hening.

Kelak akan ada masa.

Jika airmata bukan lagi kepedihan, bukan lagi sebuah isakan kuat demi meluluh lantakkan jeruji sunyi, namun ia terjatuh di antara riuhnya anak - anak rindu.

  01/09/2018

_____________________________________


Belajar Menulis Prosais Lagi.

Judul: Lelaki Sunyi dan Rindu.

Setiap malam, lelaki itu gelisah menina bobokan rindunya.

Kadang ia menyanyikan beberapa lagu, bahkan mengkidungkan puisi - puisi pujangga yang tak bertuan, demi apa? Demi melelapkan rindu yang semakin hari semakin rewel saja.

Pernah suatu hari ia ingin membunuh rindu, namun niatnya urung. Sebab lelaki itu kembali kepada kesederhanaan cara berpikirnya.

"Jika kelak rindu tak betah menanti indungnya kembali, pasti dengan sendirinya tangisnya akan terhenti"


Betul kata hatinya, jika rindu dimanjakan, hancurlah raga menanggung derita. Bukan lantaran lelaki itu enggan berkasih sayang dengan rindu, membiarkan ia lepas di padang temu. Namun, lelaki itu tahu, jikalau dibiarkan, maka hancur sudah cinta yang sesungguhnya.

Lelaki itu mengeram rindu setiap malam, menenggelamkan kepedihan di setiap harinya. Meluluhkan keinginan untuk bersua, kepada tambatan hati yang tak semestinya.


29/12/2018


Resep Mie Goreng Mantap.


Resep Mie Goreng Mantap.

Resep Mie Goreng Mantap.

Halo sobat blogger, kita jumpa lagi di resep masakan yaa...

Kali ini saya akan coba membuat mie goreng instan yang beda dari biasanya, jadi ada beberapa yang akan saya tambahkan untuk semakin membuat mie goreng instans itu semakin lezat tentunya.

Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan mie goreng instan, apalagi buat anak kost, tentunya sudah sangat akrab sekali dengan mie instan. Namun apa kalian tahu, jika mie goreng instan juga bisa lebih mantap lagi, jika saja kita mau sedikit repot untuk mencampur dengan bahan lainnya.

Adapun bahan yang akan kita tambahkan adalah:

- Telor asin matang 1 biji.

- Tomat satu biji.

- Bawang merah 3 siung.

- Daun bawang secukupnya.

- Cabe rawit sesuai dengan selera.

- Minyak sayur secukupnya.

Caranya adalah, kita haluskan terlebih dahulu telor asinnya, bisa dengan cara di uleg memakai cobek, namun usahakan tidak usah terlalu lembut ya, biar ada sensasinya.

Bawang merah, tomat, cabe rawit dan daun bawang kita rajang sesuai dengan selera kita.


Resep Mie Goreng Mantap.

1 Mie instan kita rebus sampai kenyal, jika sudah kenyal kita tiriskan biar airnya habis.

Panaskan minyak dengan api sedang di wajan. Jika sudah mendidih, maka masukkan mie instan berikut bumbu bawaan dari mie instannya, kemudian masukkan sekalian telor asin yang sudah dihaluskan beserat isrisan bawang merah, tomat dan daun bawangnya.

Kita aduk terus hingga mie dan bumbunya benar-benar menyatu, dan jika sudah matang maka kita tinggal memindahkan ke piring saji untuk siap disantap.

Ini untuk satu porsi saja ya sobat, jika kita mau nambah porsi, maka kita tinggal menambahkan bumbunya.


Semoga bermanfaat bagi kalian ya sobat blogger semuanya.

Catatan:Jika kalian suka sosis, maka tinggal menambahkan sosis untuk topingnya.

28/12 /2018

Kumpulan Puisi Cinta.


Kumpulan Puisi Cinta.

Kau Ada Di Tubuh Puisiku.


Siapa bilang aku tidak mengenal kau; Puan. Wanita indah dengan lekuk hidung yang nyaris sempurna.

Kau memang tidak pernah mendengar sepatah kata pun perihal cinta, namun puisiku ilah kau.

Aku sembunyikan kau pada bait-bait diksi yang mengular, aku tempatkan di antara tawa dan bahagia yang tersamar.


Aku memang ingin memetik kau kelak, jika ranum sudah membungkusmu. Sekarang biar saja aku begini, mencintai kau tanpa perlu pernyataan.


Aku percaya takdir, sebab semua memang begitu adanya. Kau tetap akan aku miliki, jika takdir sudah berkata demikian.


Lalu untuk apa aku tergesa mengatakan? Baca saja puisi yang sudah aku kabarkan kepada angin, walau tanpa namamu, tapi seluruhnya ialah, kau.


Tunggulah saja aku, sebab kedatanganku itu pasti. Menjemput rasa yang telah aku titipkan kepada waktu, meski kau tidak pernah tahu.


 23/04/18

------------------------------------------------------------


Kumpulan Puisi Cinta.

Judul : Puan.

Perempuan yang menemuiku, di saat harapan tinggal menunggu sirna, ialah kamu.

Perlahan luka ini kau basuh dengan segenap kerelaanmu, tanpa keluh meski terasa tak seimbang, karena aku mulai kehilangan rasa.

Kau tetap tegar meski hadirmu kuanggap lalunya angin, kau tersenyum walau lengkung bibirku ialah amarah.

Kau perempuan yang tegar, meski hantaman itu telak mengarah ke jantungmu, tersebab semula aku tak pernah menganggap kau ada.

Kau sembunyikan di mana airmatamu, karena aku tak pernah berjumpa dengannya, meskipun seharusnya ia luruh dari sudut - sudut matamu.

Kau yakinkan aku jika semua akan baik-baik saja, lalu segalanya akan menjadi indah walau harus ia bayar dengan perasaan, karena aku begitu tak memperdulikan kamu.

Perempuan yang menemuiku, ia telah usai membasuh luka - luka hati yang nyaris padam, tersebab terhunus sebilah cinta, melimbungkan aku ke jurang yang paling gelap, hingga waktu seakan berhenti.

Kau tulus, Puan.
Aku bahagia...
Hati kembali terang
Jalan tak lagi sunyi
Karena kamu selalu ada
Di setiap waktu yang bergulir.


Juli - 23 - 2018

_____________________________________



Kumpulan Puisi Cinta.

Judul: Pagi Yang Embun

Pagi yang embun...
Aku yang terdiam larut...

Menyetubuhi hening yang hening, mengklimakskan sesapan kopi, di sepagi tadi. Hingga pada puncak rasa yang diam.

Aku...
Mewakili diri yang terselubung raga, berbaur menjadi ada di antara ketiadaan, lalu berebut limpahan berkah yang datang dan pergi, seperti halnya hujan yang saat ini ada, meskipun sebelumnya tiada.

Bila mana tiba ketiadaan memjelmakan waktuku. Kuberharap, hujan akan menjadi teman terbaikmu, Puan. Seperti adanya aku, saat bersama engkau, memetik rinai hujan, pada tepian pagi.

 25/12 /2018

_____________________________________


Kumpulan Puisi Cinta.

Judul: Jangan Menggunjing

Tak patut menggunjing malam, padahal engkau butuh memejamkan mata pada heningnya.

Tak patut menggunjing pagi, sementara sinar matahari selalu kau rindukan pada pejam matamu yang telah usai.


25/12 /2018

_____________________________________


Kumpulan Puisi Cinta.

Judul: Katamu

Katamu luka bekas patahan hati itu membiru dan mati. Kataku tidak!

Sebab ada yang akan tunas di sekitar bekas patahan, lalu ia menjelma ranting, rerimbun daun, dan tak akan lama kemudian, ia bisa menjadi tempat untuk berteduh, bagi sebatang asa yang dipelihara oleh waktu.

24/12/2018

Kumpulan puisi DBaniK, semoga bisa menghibur kalian yang membaca di blog saya.


28/12/2018


Kumpulan Flash Fiction.


Kumpulan Flash Fiction.
Pic. Kellepics/pixabay

Kumpulan Flash Fiction.

PINTU PUN TERBUKA

Pintu pun kubuka perlahan, aku tak ingin membuat seisi rumah terbangun.

Aku lanjut masuk ke dalam kamar, semua masih sama, hanya ada sedikit yang berubah saja, yaitu letak tempat tidur yang berpindah posisi.

Ada apa ini, kenapa rumahku sepi, apa seluruh penghuninya lagi pada keluar?

Kurebahkan tubuhku, rasa capek tak mampu kubendung, iya, aku lelah. Perjalanan dengan seseorang yang baru kukenal itu benar-benar membuatku lelah.

Kutatap langit-langit kamarku, entah kenapa mataku susah terpejam, padahal lelah sekali hari ini.

Deg!

Tiba-tiba aku teringat sesuatu, iya, aku teringat sesuatu yang membuatku terperangah.

"Apa aku masih hidup? Bukankah rumah ini beserta seisinya telah musnah terbakar!"

NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.

08/03 /2018

==============================


Kumpulan Flash Fiction.

Judul : RINDU

Dua kali lebaran sudah aku lewati tanpa senyum istri dan anak-anakku, kesalahan fatal memang pernah aku lakukan, dengan menelantarkan mereka selama bertahun-tahun.

Anak-anakku bahkan hampir tak mengenali aku, begitu pun istri yang pernah kugauli sebelumnya, "Ada apa, ini?" desahku tak berujung.

Ini lebaran ketigaku, ingin rasanya ada pelukan hangat dari orang-orang yang kusayangi, ada canda tawa pecah untuk mengusir sepikku.

Pada puncaknya, malam itu aku marah sejadinya, kuhantam kaca lemari tua di kamar yang pernah kutiduri, kamar yang pernah kujadikan tempat bersendau gurau dengan Rianti istriku, "Prang!!!!"

Aku kaget setengah mati, cermin itu pecah terburai, Rianti sontak terbangun, wajah kuyunya masih terlihat cantik seperti sepuluh tahun yang lalu, saat aku berpamitan hendak merantau ke Ibu Kota.

"Ani! Sini, Nak!" istriku berteriak histeri, tak lama kemudian anak tertuaku sampai di kamarku.

"Iya, Mak! Ada apa?" ujar anakku sambil menatap pecahan kaca di lantai.

Rianti langsung beranjak dan memeluk Ani, ia menangis sejadinya.

"Apa, ini pertanda jika bapakmu telah tiada, Nak?" pekik Rianti sambil mendekap Ani sekuatnya.

Aku terdiam, aku tatap satu-persatu wajah penuh kesedihan di depanku, tak terasa air mataku mengalir.

"Pantas, ternyata tubuhku belum di temukan." ujarku menahan kelu yang teramat dalam.

Sepuluh tahun yang lalu, aku memang di Jakarta, namun lima tahun kemudian aku terjerat dunia hitam, hingga pada akhirnya aku mati terbunuh dan mayatku di buang ke laut.

Aku tak menyangka, jika tubuhku belum di temukan juga, pantas istri dan anak-anakku tak pernah menyapaku lewat doa-doa yang selalu aku rindukan.


NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.

 26/02/2017

=============================


Kumpulan Flash Fiction.

Flash_Fiction

Judul: Lima Sekawan

Menjelang magrib. Hiruk pikuk sudah mulai terasa, jalanan begitu ramai lalu lalang kendaraan bermotor. Seperti biasa, tahun baru adalah momen yang paling ditunggu hampir semua orang, apalagi ketika detik-detik pergantian tahun berlangsung, sungguh sesuatu yang punya rasa tersendiri.

Almira sudah siap dengan segala sesuatunya, janji berkumpul dengan keempat kawannya, memang sudah disepakati jauh-jauh hari, raut wajahnya tampak semringah, rindunya kepada Erlyna, Hasna, Jay, dan Egi, sudah tak mampu dibendung.

Di sebuah taman di pusat kota, mereka akhirnya berkumpul, canda tawa tak terelakan lagi, segala rindu mereka tumpahkan. Malam kian larut, detik-detik pergantian tahun pun tiba, seluruh pengunjung yang berada di taman itu mulai menghitung mundur.

Duar! Kembang api pun meletus, dan pecah di langit, membiasakan beraneka warna, sungguh malam yang indah, langit bertahta percikan cahaya kembang api, dari segala penjuru. Banyak juga yang coba mengabadikan momen tersebut, dengan merekamnya melalui ponsel yang mereka bawa.

Malam pergantian tahun yang sangat meriah, suka ria tampak sekali di wajah - wajah para pengunjung, begitu juga kelima sahabat itu. Hingga mereka lupa, jika dunia mereka sudah tak sama lagi.

NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.

12/01/2018

==============================


Kumpulan Flash Fiction.


Flash_Fiction

Judul: Di Pinggiran Kota

Di sebuah restoran mewah, seorang anak kecil berbadan kurus, berbaju dekil, tengah asik mengamati orang - orang yang dibilang berduit sedang bersantap ria. Matanya tak pernah lepas menatap di salah satu meja paling dekat dengan tempat ia duduk, di sebuah pot bunga besar, yang terbuat dari semen dan pasir. Yang kebetulan berada di antara pintu masuk. Sesekali ia menelan ludah, lalu kembali melanjutkan untuk memperhatikan keluarga yang terlihat kaya itu. Mereka memesan begitu banyak makanan, hingga meja terlihat penuh, padahal di meja itu cuma ada empat orang, namun porsi yang dipesan sepertinya cukup untuk enam orang.

Anak kecil itu begitu tabah, tak sedikit pun beranjak. Ia tak menengadahkan tangan, padahal banyak orang berlalu lalang di depan tempatnya duduk, ada karung plastik juga gancu kecil, mungkin saja anak itu pemulung.

Tak lama kemudian, keluarga itu selesai menyantap makanan yang ada di meja, namun masih terlihat jelas jika masih banyak sisa-sisa lauk yang ada, tidak mungkin juga habis, kan memang sudah terlihat sekali, porsi yang dipesan itu melebihi jumlah keluarganya.

Anak kecil berbaju lusuh itu pun beranjak dari duduknya, lalu ia pergi meninggalkan restoran mewah tersebut, sesekali ia usap perut tipisnya, mungkin dia menahan lapar, karena seharian berjalan mencari barang yang bisa ia jual kembali di pengepul barang bekas.

"Nak, berhenti!"

Dia menoleh, panggilan itu datang dari seorang penjual kaki lima yang kebetulan mangkal dekat restoran itu.

"Kamu lapar, Nak?" tanya lelaki setengah baya itu. Mungkin saja beliau memperhatikan tingkah bocah itu.

"Tidak, Pak." jawabnya lirih.

"Tadi kulihat kau mengelus perutmu, ayo makan bersama bapak, biar aku yang bayar," ujarnya.

"Terima kasih, Pak. Biar saya makan sama keluarga di rumah, biar kami sama-sama makan nasi dan lauk yang sama dengan adikku," jawabnya tanpa ekspresi.

"Tapi, Nak. Kau tampak ingin sekali makan di tempat itu, tadi bapak memperhatikanmu." timpal pedagang kaki lima.

"Iya, tapi dengan menelan ludah, saya sudah cukup kenyang, Pak." kata anak kecil itu.

Bapak penjual kaki lima itu melongo, jawaban yang tak pernah ia duga, keluar dari anak sekecil itu, yang sudah jelas-jelas ia tak mampu untuk masuk ke restauran itu, si bapak cuma bisa terdiam. Begitu hebatnya didikan orangtua anak tersebut, meski dalam keterbatasan hidup, namun tangannya tetap tak mau menengadah demi mencari belas kasihan.

"Maaf, kok bapak bisa melihatku?" ujar anak itu, sesaat kemudian tubuhnya lenyap meninggalkan pedagang kaki lima, betapa semakin terperanjatnya lelaki itu.



NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.



10/01/2018

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Semoga cerita flash fiction di atas bisa menjadi bacaan yang menghibur buat kalian yang sedang membaca.

Sekian dan terima kasih.


27/12 /2018

Mau Jadi Blogger? Hindari Rasa Malas!

Mau Jadi Blogger? Hindari Rasa Malas!
Pic. LukasBieri/pixabay 

Mau Jadi Blogger? Hindari Rasa Malas!


Halo sobat blogger semua, apa kabar kalian semua?

Semoga kalian sehat selalu dan jangan lupa bahagia yaa...

Sobat semua, yang saat ini sedang terjun ke dunia blog, dan baru saja memulainya, maka saya harap tidak putus semangat, tidak putus asa dan tidak gampang menyerah.

Banyak para blogger pendatang baru yang memutuskan untuk berhenti di tengah jalan, karena merasa jika apa yang dikerjakan adalah sia-sia, lalu membiarkan blognya terlantar begitu saja, tanpa mau tahu apa yang menyebabkan perjalanan yang ditempuh dalam membangun blog menjadi terbengkalai.

Banyak alasan kenapa seorang blogger memutuskan untuk berhenti, namun yang paling klasik adalah masalah uang! Iya, mereka sudah terlalu membayangkan betapa enaknya dapat banyak uang dari hasil ngeblog, tanpa mau tahu bagaimana sebuah proses yang dijalani saat merintis sebuah blog.

Banyak yang berpikir jika setelah membuat blog, lalu menulis konten dan uang akan mengalir ke pundi - pundi kita, jangan mimpi di siang bolong! Semua butuh kerja keras, butuh perjuangan dan tentunya ketekunan sobat! Sebab semua blogger senior pun memiliki proses yang sama, yaitu dari titik nol, dan tidak ujug-ujug besar dan menghasilkan banyak uang! Tidak semudah itu Ferguso!

Yang perlu kita ketahui adalah jalan serta lika-liku saat kita terjun ke dunia blog, jangan melihat hasil terlebih dahulu, itu yang patut kita cermati. Karena jika niat kita membuat blog adalah uang, maka kita akan gampang dilanda krisis mental, yang mengakibatkan kita menjadi malas, dan berhenti di tengah jalan.

Niatkan hati jika ngeblog adalah untuk sebuah hobi menulis, untuk share pengalaman kita, untuk berbagi pengalaman, berbagi ilmu, berbagi manfaat dan masih banyak lagi tentunya. Sebab jika kita memang memiliki hobi menulis, maka kita tetap akan merasa senang ketika menulis konten untuk blog kita.

Jika niat kita membuat blog karena uang, dan sebenarnya kita tidak memiliki hobi menulis, maka yang sering terjadi adalah copas artikel milik orang lain, sebab tujuan utama adalah uang, maka tidak jarang yang dengan mudahnya copas artikel orang lain, demi sebuah ambisinya, ini sangat disayangkan, bukan mendapat kepercayaan dari pihak Google Adsense untuk menjadi mitra, justru akan berakibat buruk bagi blog kita, sebab google itu canggih, bisa mendeteksi artikel hasil copas.

Jika kita memang sudah niat terjun ke dunia blog, maka kita harus rajin - rajin mencari tahu tentang blog, sudah banyak grub-grub yang membahas masalah blog, atau kita bisa mencari di google, setidaknya ada panduan yang bisa memudahkan kita untuk terjun ke dunia blog. Sebab ngeblog juga bukan tentang bagaimana kita menulis konten saja, namun banyak sekali hal-hal yang harus kita lakukan dalam membangun sebuah blog.

Setelah kita selesai menulis beberapa konten, kita juga harus bisa mencari pembaca blog kita, sebab pengunjung blog adalah sasaran kita dalam membangun sebuah blog. Jadi perlunya ada share atau memperkenalkan blog kita kepada khalayak ramai, dan adapun bagaimana cara kita mengenalkan blog kita, itu juga yang wajib kita mencari tahu.

Sejauh ini saya mencari pembaca atau pengunjung blog lewat media sosial yang saya ikuti, seperti halnya Facebook, Twitter, linkendin, Pinterez dan masih banyak lagi. Kita bisa cari tahu mana saja media sosial yang bisa dijadikan tempat untuk share link blog kita di google.

Di pencarian Google, banyak sekali konten - konten yang membahas seputar blog, kita tinggal ketik saja apa yang sedang kita keluhkan pada blog yang sedang kita bangun, maka akan muncul solusi yang bisa membantu mengatasinya. Yang penting kita tidak malas saja, kita juga harus terus mengontrol perkembangan blog kita.

Chek kinerja blog pun sangat mudah, karena sudah banyak sekali chek blog SEO yang secara online, jadi kita bisa tahu sejauh mana kemampuan blog kita, kita bisa mengerti kelemahan - kelemahan blog kita, dan kita bisa dengan segera untuk memperbaikinya, agar blog kita bisa lebih SEO, bisa One Page, seperti yang banyak diidamkan para blogger tentunya.

Di google juga banyak tool yang bisa membantu kita untuk membangun sebuah blog, tool yang mampu mendukung kinerja blog kita, tool yang bisa memudahkan dalam mengontrol blog kita, seperti Google Analytics, webmaster, bingmaster dan masih banyak lagi tool-tool yang lainnya.

Intinya adalah, kita jangan malas untuk mencari tahu tentang blog, jika kita memang sudah berniat untuk menjadi blogger. Jangan mudah menyerah, jangan dulu memikirkan hasil, yang terpenting adalah bagaimana blog kita bisa dikunjungi orang, dan tentunya semakin memperbaiki kualitas dari konten yang kita sajikan kepada pembaca kita.

Baiklah sobat blogger, tetap semangat!


27/12 /2018

Berkebun Di Tabulampot - Cherry Vietnam.


Mari Berkebun Di Tambulampot - Ceri Vietnam.

Berkebun Di Tabulampot - Cherry Vietnam.


Halo sobat blogger semua, sekarang sedang musim penghujan, maka sediakan payung di rumah masing-masing, atau jas hujan yaa, supaya kita tidak kehujanan saat akan keluar rumah saat hujan.

Ngomong - ngomong masalah hujan, saya ingin berbicara mengenai bercocok tanam nih sobat blogger, apalagi buat kalian yang memiliki lahan yang luas, maka sebaiknya dimanfaatkan untuk berkebun. Tapi buat yang tidak memiliki lahan yang luas, kalian tidak usah cemas, sebab kalian masih bisa berkebun kok.


Mari Berkebun Di Tambulampot - Ceri Vietnam.

Kita bisa memanfaatkan halaman rumah kita untuk berkebun, yaitu dengan sistem hidroponik atau tambulampot yang memang sedang ngetrend di kalangan masyarakat kita. Sebab sangat mudah untuk dijalankan di rumah, dan sangat bagus untuk dijadikan hobi tentunya.

Nah, sekarang saya sedang ingin menanam ceri Vietnam, buah yang satu ini juga tengah banyak ditanam oleh para pecinta tanaman, sebab selain buahnya manis, buah ceri Vietnam ini juga mudah untuk ditanam. Meskipun ini termasuk buah pada dataran tinggi, namun ternyata cocok juga ditanam di dataran rendah.

Ceri Vietnam sangat cocok ditanam di tambulampot, sebab ketika sedang berbuah, sangat bagus juga dipandang mata. Dan tentunya buahnya juga bisa dinikmati oleh keluarga kita yaa, karena rasanya yang manis, dan kita juga seringkali menemukan buah ceri berada di atas kue, maka bagi kalian yang suka membuat kue, maka kalian tidak usah membeli buah ceri lagi jika kalian menanamnya di rumah.



Mari Berkebun Di Tambulampot - Ceri Vietnam.


Perawatan buah ceri Vietnam juga tidak ribet ya sobat, kita bisa menggunakan pupuk organik, yang bisa didapatkan di lapak - lapak yang menjual tanaman hias, bisa juga di siram dengan air cucian beras ya sobat, karena air cucian beras tersebut sangat bagus untuk menyuburkan tanaman.

Mari menanam sobat, selain membuat rumah menjadi asri, kita juga bisa menikmati buah - buahan secara gratis tentunya. Dan jika kita menanam dengan jumlah yang banyak tentunya juga bisa untuk dijadikan sebuah usaha sampingan di rumah.


Selamat menahan sobat blogger semua...

25/12 /2018

Manfaat Seledri Bagi Kesehatan.


Seledri dan Manfaatnya.


Manfaat Seledri Bagi Kesehatan.


Salam sehat sobat blogger semua!

Hidup sehat adalah hidup yang didambakan oleh semua orang, hingga banyak orang yang melakukan upaya hidup sehat. Adapun pola hidup sehat juga bisa kita kontrol sendiri, dengan cara mengontrol gaya hidup kita sehari-hari, pola hidup sehat melalui olahraga, menjaga keseimbangan gizi, mengatur pola tidur dan juga tentunya mengatur pola makan kita ya sobat.



Seledri dan Manfaatnya.


Ada banyak makanan yang mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh kita, namun sebaiknya menggunakan makan - makanan yang alami tentunya. Bukan olahan makanan yang mengandung pengawet. Banyak sekali makanan yang mengandung serat dan bahkan kaya akan manfaat, yang bisa kita jumpai di sekitar rumah, atau kita juga bisa menanamnya sendiri.

Tanaman tersebut adalah seledri, tanaman yang mudah untuk ditanam, sebab tidak membutuhkan perawatan yang khusus, kita bisa mencari bibit di toko penjual bibit tanaman, dan kita juga bisa menanam di pot atau ember plastik, simpel bukan?



Seledri dan Manfaatnya.


Cara menanamnya juga sangat mudah, kita siapkan dulu wadah yang sudah dikasih media tanam, kemudian bibit kita semai lalu ditutupi lagi dengan media tanam tipis - tipis, lalu kita siram perlahan supaya bibitnya tidak berlarian atau campur dengan yang lain.

Jika sudah, maka tinggal kita tunggu sampai keluar atau tumbuh ya, jika sudah keluar atau tumbuh, kita bisa memupuknya dengan air bekas cucian beras, sebab air bekas cucian beras itu mengandung vitamin B2 yang sangat bagus juga untuk kesuburan tanaman, apalagi kita bisa mendapatkannya dengan mudah, ketimbang air cucian beras dibuang, jadi alangkah baiknya jika kita manfaatkan untuk menyiram tanaman kita.

Kalian tidak perlu khawatir jika tidak memiliki lahan yang luas, sebab tanaman seledri bisa ditanam di pot dan diletakkan di teras rumah, jadi tidak ada masalah atau kendala tempat ya sobat. Apalagi seledri juga banyak dibutuhkan untuk olahan masakan, jadi kita bisa banyak mendapat manfaatnya.

Seledri juga bisa kita buat jus, karena bagus juga untuk kesehatan kita, jadi cara penyajiannya tidak harus dengan cara dimasak saja ya.

Adapun manfaat dari seledri itu sendiri adalah:

Bisa untuk mencegah hipertensi

Bisa dijadikan bat sakit mata kering

Mengatasi gangguan reumatik

Bagus untuk membersihkan wajah

Mengatasi kulit wajah yang berminyak

Dapat menyuburkan rambut

Bisa untuk obat penurun panas

Untuk pengobatan bronkitis

Batuk

Memperlancar buang air seni

Untuk obat bisul dan radang kulit

Mengatasi asma



Seledri dan Manfaatnya.


Bagaimana sobat, begitu banyak sekali kan manfaat dari seledri, jadi tidak ada salahnya jika kita menanam di rumah kita.


25/12 /2018

Rujak Uleg Khas Tegal.


Rujak Uleg Khas Tegal.

Rujak Uleg Khas Tegal.

Halo sobat blogger semua, kita jumpa lagi yaa...

Oh iya sobat, apa kalian sudah tahu apa itu rujak uleg?

Rujak uleg khas Tegal yang satu ini sudah sangat familiar sekali bagi warga Tegal, dan rujak uleg juga memiliki rasa yang pastinya enak.

Apalagi jika dimakan pada siang hari, tentunya akan sangat sekali terasa segar, sebab adanya paduan antara buah dan bumbu kacang yang menyatu. Dan rujak uleg juga diamakan tanpa nasi maupun lontong ya sobat, namun biasanya memakai kerupuk emi khas Tegal.

Rujak uleg adalah rujak yang berbahan dasar dari berbagai macam buah-buahan segar, adapun jenis buah yang digunakan adalah sebagai berikut: bengkuang, ketimun, mangga yang belum muda, nanas, ubi dan beberapa buah lainnya. Rujak buah tersebut biasanya dijual juga di penjual rujak kangkung, karena sudah lazimnya jika penjual rujak kangkung pasti menjual rujak uleg juga. Jadi sobat tidak usah khawatir jika mencari rujak uleg, tinggal datang saja ke penjual rujak kangkung.



Rujak Uleg Khas Tegal.


Rujak uleg juga tidak kalah sensasinya, selain enak karena berbalut dengan sambal kacang. Meskipun menggunakan buah-buahan, namun ini tidak seperti rujak buah pada umumnya, yang biasanya dijual oleh pedagang keliling yaa, sebab cara pembuatan rujak uleg adalah dengan cara mengulek buah - buahannya berikut bumbu kacangnya, itulah kenapa antara buah dan bumbunya menjadi menyatu.

Namun saya punya teknik atau cara tersendiri untuk menikmati rujak uleg tersebut. Saya juga sering dibelikan rujak uleg sama istri saya, namun tidak langsung disantap, sebab ada teknik lain agar rujak uleg tersebut semakin bertambah enak saat di makan.

Caranya begini:

Kita taruh rujak uleg tersebut ke dalam mangkok, lalu tambah sedikit gula merah yang sudah di cairkan dengan air secukupnya, setelah kita tambahkan ke dalam rujak tersebut, kita aduk dulu biar merata. Setelah selesai, kita simpan di dalam lemari pendingin sampai malam hari, nah setelah malam hari tiba baru kita santap rujak uleg tersebut.

Jika kalian mencoba, saya pastikan kalian akan ketagihan! Sebab selain enak, rujak uleg yang sudah mengalami proses pendinginan akan menyebabkan atau menghadirkan sensasi yang sangat segar dan lebih segar dari yang belum di diinginkan hingga beberapa jam di lemari pendingin.

Kalau kalian penasaran silakan beli rujak uleg sekarang juga, lalu ikut cara saya, dan kalian akan tahu perbedaannya.


Selamat pagi, selamat beraktivitas sobat blogger.


24/12/2018

(Mari Berkebun/Tambulampot) Jeruk Nagami.



(Mari Berkebun/Tambulampot)  Jeruk Nagami

( Mari Berkebun/Tambulampot) Jeruk Nagami.
Halo sobat blogger semua, kita jumpa lagi yaa...

Kali ini saya akan coba menulis tentang jeruk nagami, jeruk yang unik, dan tentunya juga sangat bermanfaat, karena itu saya ingin share ke kalian semua.

Jeruk nagami ini memiliki bentuk yang lonjong atau oval, dan tidak terlalu besar juga ya, kira-kira sekepal anak kecil besarnya. Memiliki warna orange yang cukup tajam, sehingga sangat bagus juga saat sedang berbuah, dan bisa juga dijadikan tanaman hias.




(Mari Berkebun/Tambulampot)  Jeruk Nagami



Namun jangan salah yaa sobat blogger, jika jeruk nagami ini rasanya manis, dan yang perlu kalian ketahui, jika jeruk nagami juga bisa dimakan bersama kulitnya, mantap bukan?

Jeruk nagami memang jenis tanaman buah yang cocok juga dijadikan tanaman hias, memiliki tinggi sekitar 2,5 sampai 4,5 centimeter, jadi memang paling bagus kalau ditanam dengan sistem tambulampot, atau di pot.

Buat kalian yang berminat untuk merawat atau menanamnya, tentu sangat mudah sekali, karena jeruk nagami tidak memerlukan perawatan yang khusus yaa, jadi mudah tumbuh dan berubahnya juga tidak mengenal musim.

Bunga jeruk nagami memiliki warna putih, kecil - kecil dan berbau harum, saat mulai berbunga yang akan menjadi bakal buah, biasanya akan banyak sekali bunganya, dan jika sudah mulai menjadi buah, maka satu pohon bisa terdapat 20 sampai 50 buah.



(Mari Berkebun/Tambulampot)  Jeruk Nagami



Nah sobat blogger semua, selain memiliki buah yang lebat dan manis, ternyata jeruk nagami juga mempunyai banyak khasiat loh! Kalian wajib tahu yaa, lalu apa saja sih manfaat dari buah tersebut?

Memiliki kandungan vitamin c yang tinggi, sehingga jeruk nagami bisa dijadikan untuk meredakan batuk, flu, dan sakit atau radang pada tenggorokan.

Memiliki fungsi antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.

Bisa menjadi obat untuk demam.

Karena memiliki vitamin c yang tinggi, jeruk nagami juga dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh, sehingga tubuh tidak mudah sakit.

Rutin mengkonsumsi jeruk nagami bisa menjadi solusi untuk mengatasi kram, menjaga saraf agar sehat, dan menu diet yang bagus juga.

Bisa untuk obat diare.



Bagaimana sobat semua, apa kalian tertarik untuk menanam jeruk nagami?

Mari kita menanam, selain banyak manfaat yang didapat, menanam tanaman di rumah juga sangat bagus untuk penghijauan, agar halaman rumah kita tidak terlihat gersang, dan tentunya buah yang kita tanam pun akan memberikan kita manfaat bukan?

Mari kita menanam sobat.



24/12/2018

(Cerpen-Singkat) Ibu Perempuan Hebat.

(Cerpen-Singkat) Ibu Perempuan Hebat.


(Cerita Pendek- Singkat) #kisah_inspirasi

Judul: Ibu Perempuan Hebat.


Ada sebuah keluarga, sebut saja mereka itu keluarga kolangkaling, keluarga yang nampak bahagia sekali. Keluarga kolangkaling adalah sepasang suami istri dengan kelima anak-anaknya.


Mereka hidup bahagia sekali, apalagi dengan lima anak yang lucu - lucu, dan kebetulan jarak usia anak-anaknya juga tidak terpaut jauh, jadi bisa kita bayangkan betapa penuh canda tawanya keluarga tersebut.


Anak-anak dari keluarga kolangkaling pun kian hari kian tumbuh, mereka menjalani kehidupan selayaknya keluarga lainnya, anak-anak mereka pun semua masuk sekolah. Hingga anak yang paling kecil juga sudah masuk sekolah dasar, kelas satu.


Seiring sejalan, orangtua keluarga kolangkaling merasakan beban hidup, sebab kebutuhan kian meningkat saja, belum dengan beban menyekolahkan kelima anak-anaknya. Suaminya hanya pegawai rendahan di salah satu perusahaan swasta yang ada di kota tempat mereka tinggal, dan Ibu mereka akhirnya ikut turun mencari tambahan uang belanja, dengan jalan berjualan gorengan.


Hidup memang tak segampang yang terlihat, sebab hidup memang membutuhkan apa itu yang dinamakan perjuangan. Begitu juga dengan keluarga kolangkaling, mereka butuh kerja keras, untuk menghidupi kelima anak-anaknya, sedangkan uang pemasukan yang diterima sang suami tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan.

"Apa yang harus kita lakukan, Mas? Meskipun aku sudah coba untuk menjual gorengan, namun masih saja tetap tidak mampu untuk menutupi kebutuhan."

"Entahlah, Dik. Mas juga masih terus berpikir keras, untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk keluarga kita."


Hari terus berlalu, sementara kehidupan juga terus berjalan. Dalam keterbatasan, keluarga kolangkaling tetap menjalani kehidupan dengan sabar dan tawakal, sebab, meskipun mereka serba kekurangan, namun untuk urusan ibadah, keluarga kolangkaling sangat ta'at.

"Bu, ada pekerjaan rumah yang harus dibawa buat besok ke sekolah."

Ibu tersenyum melihat anaknya yang paling kecil dan kebetulan masih sekolah di sekolah dasar.

"Apa itu, Nak?"

"Aku disuruh bawa tanaman dalam pot plastik, Bu."

"Memang kita punya potnya, Nak?"

"Tidak harus pakai pot kok, Bu. Malah disuruh pakai barang bekas, supaya kita juga bisa memanfaatkan barang bekas, terutama limbah plastik, Bu."

"Ya sudah, kalau begitu kamu cari botol bekas air mineral saja, Nak."

Adi, anak bungsu dari keluarga kolangkaling itu segera bergegas untuk mencari botol plastik bekas air mineral di sekitar rumah.

Tidak beberapa lama kemudian ia kembali, dengan membawa sekitar empat botol plastik. Wajahnya berbinar, kemudian ia lari ke dapur untuk mengambil pisau.

"Nah, potnya sudah siap! Sekarang tinggal cari tanamannya, Bu."

Adi kembali bergegas untuk mencari tanaman yang akan ia taruh di dalam pot yang sudah ia siapkan.

Akhirnya tugas Adi selesai juga. Ia tampak bahagia, karena tugasnya sudah diselesaikan dengan cepat dan mudah. Ibu terdiam, diperhatikannya tugas anak bungsunya tersebut dengan mata yang tidak berkedip.

"Ada apa, Bu? Kok melihatnya seperti itu?"

"Ah, sekarang Ibu tahu, Nak. Apa yang harus Ibu lakukan untuk menghadapi kesulitan keluarga kita."

Adi hanya terdiam, mungkin saja karena masih kecil, jadi maklum jika Adi tidak mengerti atau juga tidak begitu tertarik dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Ibunya.

"Nak, maukah kamu membantu Ibu?"

"Membantu apa, Bu?"

"Kita bertani di rumah kita!"

"Maksud, Ibu?"

"Ibu menjadi punya ide, setelah melihat tugas kamu, Nak. Kita menanam sayuran di halaman rumah kita."

"Tapi kan di depan tidak terlalu lebar halamannya, Bu."

"Makannya, Ibu sekarang menjadi tahu, setelah melihat tugas sekolahmu. Kita menanam dengan cara tersebut."

"Oh iya ya, Bu. Adi mau kok kalau harus mencari botol bekas air mineral sepulang sekolah!"

"Iya, kita lakukan mulai besok, Nak."

Hari - hari pun berlalu, dan sejak saat itu Ibu keluarga kolangkaling pun menjadi memiliki kegiatan baru, setelah selesai berjualan gorengan, yaitu dengan bercocok tanam di sekitar rumah, bahkan seluruh keluarga juga ikut serta.

Setiap hari ada saja barang - barang bekas yang dibawa anggota keluarganya, barang bekas yang bisa dijadikan tempat atau wadah pengganti pot. Dari botol bekas air mineral, ember cat, ember bekas, dan lain sebagainya. Bahkan tetangga yang simpati juga ikut menyumbang barang bekas, untuk pengganti pot tanaman.

Minggu berganti, bulan pun berganti. Rumah keluarga kolangkaling tampak begitu hijau, banyak sekali jenis sayuran yang ditanam seadanya, namun pertumbuhannya ternyata sangat bagus, padahal mereka hanya mengandalkan pupuk dari kotoran hewan, yang kebetulan juga dapat dikasih dari para tetangga yang kebetulan memelihara unggas.


Sejak saat itu, keluarga kolangkaling tidak lagi kesulitan pangan, karena mereka sudah menanam banyak varian sayuran di sekitar rumah, dan tidak hanya itu, keluarga kolangkaling akhirnya bisa berbagi dengan para tetangga yang membutuhkan sayuran, dan ada juga yang sengaja datang untuk membeli sayuran, meskipun niat dari keluarga kolangkaling menanam adalah untuk mengatasi darurat pangan di keluarganya, namun ternyata kebun sederhananya juga ternyata menghasilkan uang.

Keluarga itu akhirnya menjadi panutan bagi banyak keluarga di sekitar kampungnya, banyak yang berlomba-lomba menghijaukan rumahnya dengan menanam berbagai sayuran seperti halnya keluarga kolangkaling.


NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.

Pic. Free-photos/pixbay.com

22/12 /2018

(Belajar Prosais) Ibu, Saat Engkau Terluka.


(Sebuah Prosa) Ibu, Perempuan Terhebat Dalam Hidupku.


(Belajar Prosais) Ibu Saat Engkau Terluka. 



Ini sudah kesekian kalinya engkau meradang merasakan sakit yang begitu hebatnya. Aku terdiam menatap layu wajahmu. Tidak ada yang bisa aku buat, selain melinangkan airmata.


Ragamu begitu lemah terbaring di ranjang sebuah rumah sakit, tak ada jerit kesakitan, yang ada engkau terus menerus malafalkan Asma Allah, bersama tetesan airmatamu.


Perih dadaku, melihat engkau tak berdaya, dipeluk sakit yang tak kunjung pergi. Dan aku tak bisa berbuat apa-apa.


Ruangan rumah sakit itu pun telah banyak menyimpan isak tangisku, isak tangismu, Ibu. Hingga aku sudah tak mampu lagi membedakan siang pun malam.


"Ibu, aku rindu omelanmu."

"Ibu, aku rindu sapa halusmu."

"Ibu, aku rindu tawamu."

"Ibu, aku rindu semua yang ada pada engkau."


Sungguh aku seperti gila! Aku serupa mati! Melihat perempuan yang melahirkanku begitu tak berdayanya melawan kesakitan.


Sudah kutumpahkan airmata, sudah aku langitkan doa-doa, memohon agar engkau bisa kembali bersamaku, menjadi pelita yang tak akan pernah padam.


Sungguh aku tak kuasa! Aku bingung bukan kepalang, menimang gundah yang tiada henti menggores jiwa yang terdalam.


Akhirnya tangisku pecah di hening subuh, engkau pun pergi meninggalkan aku, Allah memanggil engkau, di saat segala kasih dan sayang yang engkau berikan belum mampu aku balas.


Kini engkau telah bersemayam di tanah sunyi, berpayung semboja. Meninggalkan segala kenangan yang tak mungkin hilang digerus masa.


Kelak, aku ingin bersama engkau Ibu, kembali bercengkerama, kembali berkumpul, bertukar cerita, bertukar bahagia.


Pic. Avalonbear/pixbay.com


Debanik 22/12/2018

Kumpulan Flash Fiction Contoh.


Kumpulan Flash Fiction Contoh.

Kumpulan Flash Fiction Contoh.




Di Ruang Tunggu.


Aku terdiam meskipun duduk bersebelahan dengan Ayah. Bukan karena aku tak sayang, dan bukan karena aku durhaka. Namun.... Ah, entahlah.

"Kamu kenapa, Mas?"

Aku tersentak.

Iya, aku lupa! Ternyata aku datang ke rumah sakit bersama Nania istriku.

"Ah..., tidak, tidak ada apa-apa, Dik. Boleh kupinjam ponselmu?"

"Kehabisan pulsa lagi ya, Mas?" ujar Nania sambil memberikan ponsel kepadaku.

"Terima kasih."

"Mau nelpon siapa, Mas?" Nania coba menahanku saat aku akan beranjak pergi ke luar dari ruang tunggu.

"Keluarga besar kita, Dik. Ayah, meninggal dunia."

Nania segera berlari ke ruang IGD, untuk memastikan apa yang baru saja kukatakan.







Tegal 20/12/2018



--------------------------------------------------------



Kumpulan Flash Fiction Contoh


#Flash_Fiction


Singgasana



Aku bahagia, punya orangtua yang sangat penyayang, punya adik perempuan lucu dan menggemaskan.

Rumah yang kuhuni tak sebesar kepunyaan Andre, tak semegah milik Antony, namun kudapatkan semua di rumah kecil milik kedua orangtuaku. Hari-hari serasa menyenangkan, suara pecahan tawa adik, suara lembut Ibu, petuah-petuah Ayah, begitu asik mewarnai.

Aku pernah bertengkar sama adik, mungkin itu tak akan kuulang lagi, seisi rumah tahu, jika adik mempunyai kursi khusus, yang tidak boleh siapa pun duduk di situ, entahlah, Angeli begitu memfavoritkan kursi kayu tersebut, padahal tidak bagus-bagus amat, namun seakan kursi itu sudah menjadi singgasana tersendiri buat dia.

Dasar konyol kamu, Dik. Apa bagusnya coba? Di ruang tamu ada satu set kursi, lebih empuk, lebih nyaman jika untuk duduk. Ah, dasar bandel. Sebelah kaki kursi itu juga sudah ada paku yang kendur, kamu marah besar waktu Ayah akan membetulkannya, kamu rela menangis sekuat tenaga, agar kursi itu tetap demikian adanya. Dasar bandel, namun lucu juga, keunikanmu malah menjadi hiburan tersendiri buat kami, menjadi bahan candaan di saat aku suntuk.

Kini aku berdiri tepat di depan singgasana milik Angeli, kuamati kursi yang terbuat dari kayu jati itu. Aku penasaran saja, ada apanya sih? Lalu aku dudukki. Sekitar lima menit, coba kurasakan sensasi apa yang membuat adikku begitu mengistimewakannya.

"Kakak! Jangan duduk di kursi adik!"

Jantungku nyaris copot, Angeli menatapku tajam. Aku bergeming.

"Dik, kamu kan sudah meninggal?!" pekikku.




Tegal 22/01/2018


-------------------------------------------------------



Kumpulan Flash Fiction Contoh



#Flash_Fiction


Judul: Perjalanan


Aku bukan perantau yang sukses seperti sebagian temanku. Mereka cukup uang, cukup sandang, tentu juga cukup makan. Meski sama-sama hidup di kontrakan.

Umurku sudah tidak muda lagi, saat ini menginjak tigapuluh tahun, seharusnya saat ini sudah ada anak beserta istri. Namun dengan penghasilan yang pas-pasan, menikah menjadi suatu momok yang mengerikan buatku, aku tak mampu membiayai itu semua, kedua orangtua juga cuma menjadi buruh tani.

Hidup tetap harus kujalani, walau seluruh tenaga yang telah kucurahkan belum mampu untuk membeli kebahagiaanku, tapi rasa syukur mengalihkan letih ini.

Di kontrakan yang seadanya, di gang sempit, juga menjadi langganan banjir di saat hujan, aku sudah terbiasa.

Kehidupan bukanlah untuk menyesali apa yang tengah di hadapi, kehidupan ialah bergerak. Tuhan sangat mencintai ciptaan-Nya, yang selalu berusaha untuk maju, bukan cuma berpangku tangan mengandalkan belas kasihan orang.

Teringat nasihat Ibu, jika manusia itu mesti pasrah kepada Tuhan, kita boleh berharap, tapi semua penentu itu mutlak milik-Nya. Namun ihktiar dan doa tidak boleh lepas. Aku pegang erat-erat.

Sudah lebih dari lima tahun aku tidak pulang kampung, bukan karena lupa Bapak dan Ibu, tapi aku tidak ada uang lebih untuk sekadar membeli tiket kereta maupun bus.

Mudik menjadi hal yang paling berharga untukku, dada ini bergetar hebat, ketika melihat teman - teman seperantauan pulang kampung, tak jarang sudut mataku sembab oleh airmata, menahan rindu yang teramat sangat. Aku kangen kalian, kangen orang-orang yang paling berarti dalam hidupku, kedua orangtua, juga kedua adik-adikku.

"Sepertinya sebentar lagi kita sampai."

Aku terkesiap dari lamunan.

Betapa haru hati ini, deretan sawah-sawah menghijau tempatku bermain dulu, masih sama. Di sini Bapak menggarap sawah milik tetangga desa, aku paling suka jika Bapak mengajakku, asik berlarian di pematang sawah, hingga tak jarang harus tergelincir karena licin.

Adik-adikku paling suka, jika sudah kucarikan belut, bisa sampai sepuluh hingga duapuluh ekor kudapatkan. Karena belut menjadi makanan paling mewah di keluarga kami.

"Nah itu rumahnya."

Bapak di sebelahku melihat peta lewat GPS, aku tahu itu juga dari Nano temanku, yang kebetulan mampu membeli ponsel mahal, kalau aku cukup puas memakai ponsel jadul, itu pun dapat nyicil lewat teman.

Ingin rasanya membelikan Bapak ponsel, jadi bisa nelpon kapan pun untuk mengetahui keadaan keluarga di kampung. Namun apa daya, gaji sebagai kuli serabutan belum cukup untuk memenuhi keinginanku. Biaya hidup di kota besar sangatlah mahal, kontrakan pun sering naik, dan aku tak kuasa.

Mobil berhenti tepat di depan rumahku.

Aku hanya bisa diam seribu bahasa, mulutku kelu. Orangtuaku pingsan, kedua adikku histeris, saat tubuhku diturunkan dari mobil jenazah.



Tegal 19/03/2018


--------------------------------------------------------



Kumpulan Flash Fiction Contoh

#Flash_Fiction


WARNA


Tiga gadis cantik dan juga seksi tengah berbincang seru, sementara Ray sungguh tak mau tahu.

"Lihat, Ray mulai mengambil pewarna! Ah, sungguh itu pewarna bibir yang indah untukku!" ucap Egiliana girang.

"Apa? Kamu suka warna merah menyala? Erggg ... kampungan ih!" timpal Susi.

"Iya! Pemerah bibir itu yang gak norak dong, Egi! Digodain om-om genit loh nanti!" Endang ikutan nimbrung.

Kring... Kring...!

Suara telepon kabel di rumah Ray berbunyi nyaring.

"Ray, jangan angkat panggilannya, selesaikan dulu kerjaanmu dong!" teriak Egiliana.

Terlambat, Ray beranjak dan meraih gagang telepon itu, perbincangan terlihat sangat serius sekali, sesekali Ray meremas rambutnya yang keriting lebat itu.

Tak lama kemudian Ray bangkit dan menemui ketiga gadis itu, wajahnya memancarkan kekecewaan.

"Loh... loh, Ray!" ketiga gadis itu berteriak serentak.

Ray kesal, sketsa baju bergambar tiga gadis itu ia remas - remas sampai hancur, pesanan tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

Tegal 16/09/2017





NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.




21/12/2018.

(Sebuah Prosa) Lintang Kemukus.


(Sebuah Prosa) Lintang Kemukus.

(Sebuah Prosa) Lintang Kemukus.

Lintang Kemukus di langit jiwa aku ialah kau. Jatuh tiada mengenal waktu, pendar cahayanya menyaru kunang-kunang. Indah sekali!

Berkali sudah, hingga tidak lagi bisa aku hitung jatuhnya kau. Sebagai rahmat yang telah Tuhan berikan kepada aku.

Aku selalu menunggu malam datang, menanti lintang kemukus yang terjatuh elok di langit jiwa. Hingga kadang aku lupa, sudah berapa malam aku lipat!

Lintang kemukus di langit jiwaku. Cahaya kau semoga abadi, hingga aku yang kelak jatuh ke pangkuan bumi, untuk lebur kembali sebagai asal.

Lintang Kemukus.

DBaniK<<<120418

--------------------------------------------------------

Puan Bermata Teduh.

Di matamu aku lelap, menidurkan kegelisahan yang sudah memasuki level tertinggi.

Sebening embun yang enggan jatuh di pucuk-pucuk daun itulah mata kau, memancarkan kilau cahaya yang mampu menyibak gulita jiwa aku.

Puan, tatap aku lebih dalam lagi biar aku semakin tenggelam, menyesatkan diri pada cerukmu, lalu menumbuhkan benih-benih cinta aku yang mulai langka.

Bersama kau kita melahirkan anak-anak riuh, lalu gaduhnya mampu memecah dinding sunyi yang nyaris terbunuh asa.

Puan bermata teduh aku telah jatuh, jatuh kepada kerling mata kau.

DBaniK<<<120418



--------------------------------------------------------
(Sebuah Prosa) Lintang Kemukus.

Seribu Tanya.


Kau pun tahu jika aku enggan memaksa apa arti senyum yang pernah kau jatuhkan pada temu sore itu.

Hari-hari aku menjadi entah menyimpan seribu tanya yang ada. Apa puasnya untuk kau, jika aku terus memendam di palung paling dalam, lalu membiarkan ia sekarat dimakan waktu?

Mungkin kau bisa berlalu meninggalkan aku tanpa kesan, tapi tanya ini tak pernah urung untuk aku tahu apa sebenar jawab yang keluar dari lengkung bibir tipis kau.

Di sini di sore yang telah pasi, aku tetap akan menanti kedatangan kau. Sekali pun tibanya kau sudah berbadan dua, aku tetap akan menunggu arti kerling dan senyum serupa candu yang telah kau lempar kepada aku.

Aku tidak meminta lebih, aku tahu betul jika cinta tidak harus memiliki, namun jawab dulu seribu tanya ini, biar lelap rasa aku tanpa menimang gundah.



DBaniK<<<120418



--------------------------------------------------------


Hati Nurani


Seperti getarnya nurani, saat kebenaran itu terlukai, walau seribu cara untuk menimang, ia tetap tak mau diam. Ia gelisah!

Terkadang akal saja yang selalu menenggelamkannya, mematikan naluri ke dasar palung, hingga menimbun dengan keangkuhan. Sungguh menyakitkan!

Begitu miris, tentang getar yang coba menuntun jiwa, namun tak sadar ia terbunuh secara perlahan. Nurani menjerit!

Palung laksana pusara, tanpa nyala penerang, berprasasti kesombongan dan keangkuhan, lalu, nurani menjerit dalam lengang. Miris!

Lalu mau kemana nurani mengadu? Mengharap seberkas pelita untuk berjalan, menuju cahaya yang sangat terang.



DBaniK<<<290817


--------------------------------------------------------



Seruni



Panggil aku Seruni, sekuntum sekar yang wanginya kau hirup.

Aku masih menunggu engkau datang untuk memetik aku.

Tahukah kau, puluhan kumbang telah mati merana, lantaran sariku tak sanggup mereka curi dari putik-putiknya.

Aku bertahan demi kau, si kumbang jantan yang pernah sekali aku lihat di ranum sore.

Hati ini telah jatuh pada tatap pertamaku.

Datanglah temui aku, di taman yang dulu kau sambangi. Aku seruni, akan memanggilmu jika kepak sayapmu telah aku dengar.


--------------------------------------------------------


Aku Yang Pernah Terluka

Malam pernah tertawa lantaran punggunnya kerap basah oleh airmataku.

Malam membisu saat isakku terus saja membuat gaduh, mungkin juga ia telah bosan melihat aku yang selalu mengulang tangis yang sama.

Aku terlalu larut sedang waktu telah jauh melangkah, ia sudah bosan mengajak aku untuk berlalu meninggalkan kesedihan. Hingga keterpurukan kian dalam mengujam nadi. Aku nyaris gila!

Kepergian itu teramat membuat aku terpukul hingga dada yang paling dalam, mengubur serta semangat yang aku miliki. Menyaru apa aku waktu itu, karena diriku saja sudah tak kukenal lagi.

Beruntung saja Tuhan menarik aku, lewat kau sahabatku. Memberi pertolongan lewat petuah-petuah bijak yang tidak aku dengar sebelumnya. Teduh, aku teduh. Lalu perlahan aku tertatih, mencoba untuk kembali bangkit dan berjalan, mengejar waktu yang sudah jauh di depanku.




19/12/2018

Tamu Prosa Blog Dbanik

Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad  Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...