rujakangkung

iklan

Belajar Menulis Prosais.


Prosais.

Aku Yang Tersembunyi.

Aku adalah bagian dari kisah yang kau sembunyikan. Pada kisi-kisi waktu, pada pundi - pundi lengang, bahkan pada elipsis di setiap puisi yang kau rangkai di bait - bait sunyi.

Tak engkau izinkan aku untuk berbicara, meski dada ini pengap. Menahan deguban yang seringkali menggema memekakkan ruang hati, lalu aku hanya bisa terdiam mengutuki diri.

Siapa aku?
Apa yang engkau takutkan?

Semusim sudah aku menyapih rasa. Membiarkan sunyi terpecah, lalu menjelma anak - anak rindu. Dan aku terpuruk dalam persembunyianmu, sedangkan riuh telah lama mati dalam senyap yang engkau ciptakan.

Hingga sampai kapan aku mesti mengaduh. Menghiba setitik rasa yang jatuh dari lubukmu?

Mau sampai kapan aku menunggu kabar angin. Yang mungkin saja mampu memberikan kesejukan pada gundahku. Lalu, aku bisa melihat pijar - pijar kecil, menelisik masuk pada rongga kalbuku, Puan?

Menangkan aku pada perang rasa ini. Walau ribuan belati sudah mengoyak, merejam, dan hanya menyisakan satu keinginan; "Nyatakan aku di setiap jengkal napasmu."

Sebab...

Aku tak mampu lagi berpijak.
Aku tak mampu lagi menahannya.
Aku tak mampu lagi bersembunyi.
Aku tak mampu lagi memeluk sunyi.

Lantas...

Aku kapan engkau jadikan nyata pada baitmu? Mengisi ruang kosong di setiap elipsis puisimu, agar aku tak lagi tersamarkan, pada waktu yang telah memasungku selama ini.


26/11/2018.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Prosais.

Lelaki Berpayung Nestapa.

Di ujung pagi, di sebuah kesepian. Lelaki itu masih tegar mencengkeram luka, luka yang sepertinya telah tercumbu, meskipun ia kerap memuntahkannya.

Gerangan apa yang sudah membuatnya berpayung nestapa? Sedangkan lelaki sebayanya tengah asik berpayung fantasi, dengan beraneka rupa cerita penuh suka cita. Bukan airmata kepedihan, hingga basah, lalu mengering, basah lalu mengering, begitu seterusnya.

Lelaki dengan sisi duka, mengais - ngais asa! Pada padang sunyi yang disebut malam, melantunkan tangis tak bersuara. Hingga dada terasa sesak! Dan nyaris bunuh diri! Begitu perihkah engkau wahai lelaki berpayung nestapa?

Bagimu sudah tiada lagi arti malam, bagimu siang adalah sayatan-sayatan luka baru, yang akan membuat sekujurmu semakin sakit! Lalu kesepian ialah tempatmu mengadu.

Pernah suatu hari engkau terisak. Hingga ruang batinmu menjadi temaram, bahkan hati pun nyaris buta. Lantaran percikan cahaya tak punya celah untuk lindap, dan engkau berteriak sekuat inginmu! Dinding kamar seakan berduka, membisu, lusuhnya kian nyata pada nanar tatapmu! Mungkin saja kematian adalah jalan terbaik yang engkau pikirkan! Sedangkan jiwamu ingin kau sembuh!

Bangkitlah engkau lelaki berpayung nestapa, dari waktu ke waktu, memungut pelan - pelan kebahagiaan yang sudah tercecer dan nyaris tidak engkau kenali lagi. Sehingga mata hati berusaha dengan sangat keras untuk bisa melihat, agar engkau mampu terbangkitkan!

Lelaki berpayung nestapa mulai mengeja hari, mencoba untuk kembali mengenal lebih dalam lagi soal rasa, menyetubuhi pahit dengan kemesraan! Ia ingin melahirkan bahagia! Ia ingin menimang - nimang batinnya yang nyaris sekarat, untuk melupakan kepedihan hidup.

Di ujung pagi, di salah satu hari yang sudah mampu tereja dengan baik. Lelaki itu menanggalkan payung nestapa. Ia sudah enggan berlindung kepadanya, sebab ada yang lebih teduh untuk berlindung, ialah kasih Allah yang tak berbatas.

Senyum itu telah mampu ia sungging. Mulutpun sudah mampu ia lengkungkan, kepada keadaan, kepada hujan kesedihan dan juga kepada apa saja yang mungkin akan datang untuk menggoyahkannya. Lelaki itu telah kuat melawan lara, menjadi tegar laksana karang di lautan.

27/11/2018.

Cara Membuat Mie Goreng Enak.

Cara Membuat Mie Goreng Enak.

Cara Membuat Mie Goreng Enak.


Halo sobat blogger, jumpa lagi dengan saya. Sudah lama saya tidak berbagi tips kepada kalian semuanya, maka sekarang saya akan berbagi tips lagi dalam kesempatan ini ya sobat blogger.

Kalian tentu mayoritas penggemar mie, sebab mie sudah merupakan bagian dari kita, apalagi dengan maraknya mie instan dengan berbagai merk dan tentunya juga dengan berbagai rasa. Bahkan hampir semua rasa ada ya, komplit sekali pokoknya, sehingga kita bisa memilih rasa apa saja yang kita suka.

Mie juga sudah sangat marak keberadaannya, dari kaki lima sampai ke restoran - restoran, dengan pengolahan yang berbeda - beda pula tentunya, dan juga dengan masing - masing resep dari para juru masaknya. Wah, tentunya menarik sekali, jika kita bisa mencicipi mie dari lapak ke lapak, atau dari restoran ke restoran, yang penting siapin uang saja ya sobat.

Sebagai seorang yang gemar makan mie, saya akhirnya coba - coba untuk membuat mie sendiri di rumah, ya meskipun rasanya tidak sekelas restoran mewah, namun menurut saya mie yang saya bikin juga lumayan enak. Dan resep yang tadinya hanya coba - coba, sekarang justru sering saya gunakan ketika sedang masak mie.

Kenapa saya sering menggunakannya? Ya tentang saja karena resep yang satu ini memang yang paling keren dan enak pokoknya.

Apakah kalian mau tahu?

Baiklah sobat masak semua, yuk mari kita kepoin apa saja sih resepnya. Resep coba - coba saya yang ternyata memiliki hasil yang menurut saya tidaklah mengecewakan.

Yuk kita ke dapur masing-masing ya, kita siapkan dulu bahan - bahannya dan tentunya juga bumbunya yang akan kita masak.


Baiklah sobat masak, ini bahannya:

- Mie mentah
- Telor 1 biji saja ya
- Kacang tanah sudah digoreng
- Minyak sayur

Bumbu - bumbunya :

- Bawang merah 3 siung
- Bawang putih 1 siung
- Garam secukupnya
- Cabe merah sesuaikan selera
- Penyedap rasa secukupnya
- Ketumbar secukupnya
- Kemiri secukupnya
- Kecap manis

Yuk kita action sobat masak!

Yang pertama kita masak dulu mie yang sudah kita siapkan, usahakan agar tidak lembek ya sobat, sebab kalau lembek nanti akan tidak enak. Jika sudah kenyal, maka kita taruh mie tersebut ke mangkok, kita masak mie secukupnya saja ya sobat.

Kemudian, kita tumbuk halus semua bumbunya dan kacang tanah yang sudah digoreng juga sekaligus kita tumbuk bersama bumbu yang lainnya. Kemudian jika sudah, maka kita taruh dulu bumbunya.

Langkah berikutnya adalah, panaskan minyak sayur secukupnya dengan menggunakan api sedang. Jika minyak sudah mendidih maka segera kita goreng telornya, namun usahakan telor tersebut kita aduk - aduk, kalau sudah matang kita langsung menambahkan bumbu yang tadi kita haluskan ya, lalu kita tumis hingga berbau harum.

Jika tumisan bumbunya sudah berbau harum, kita tambahkan air sedikit saja dan masukkan mienya ya sobat, sambil terus mengaduk biar bumbunya merata.

Jangan lupa dikasih kecap dan penyedap rasanya ya sobat, lalu kita icip-icip dulu untuk memastikan rasa mie tersebut. Jika sudah matang, maka kita pindah ke piring untuk menyajikannya.

NB: ini untuk satu porsi saja ya sob2, apabila ingin membuat 2 atau 3 porsi, maka kita tinggal menambahkan bumbunya saja.

Selamat mencoba ya sobat masak semuanya.


27/11 /2018

Tamu Prosa Blog Dbanik

Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad  Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...