rujakangkung

iklan

Resep Membuat Gudeg Jogja.

Baca juga: cara membuat tempe oreg


Gudeg Jogja.




Saya memang tak pandai memasak macam chef yang terkenal, atau pun chef kaki lima ya, namun saya sering bereksperimen kepada jenis - jenis masakan yang saya suka, saya sengaja tidak melihat pada resep yang sudah ada di buku - buku, namun saya mencoba menggunakan rasa saja, seperti gudeg Jogja, saya coba mengingat saja ketika dulu Ibu memasaknya, saya mengingat kembali rasanya seperti apa, lalu saya coba praktekkan, namun yang memasak tetap istri tercinta bukan saya.


Istri saya juga bukan ahli masak, dia hanya bisa masak itu pun rata - rata dari resep yang saya kasih tahu dengan cara mengingat rasanya saja, kadang suka tertawa berdua ketika ternyata rasanya jauh dari harapan, namun istri saya selalu mencoba lagi dan lagi hingga akhirnya mendekati rasa masakan aslinya, walau tidak persis setidaknya hampir ha ha ha

Seperti halnya gudeg Jogja, pada suatu hari istri bertanya, apakah saya tahu resep gudeg Jogja? Dengan yakin saya jawab iya saja, akhirnya dia minta dituliskan resepnya, lalu saya pun menulisnya, jujur saya tidak mau melihat resep yang sudah ada ya, karena saya ingin mencoba feellnya saya seperti apa mengenai rasa masakan yang sudah pernah saya makan, akhirnya tertulis juga resepnya.

1. Buah nangka muda.
2. Kelapa tua sesuai kebutuhan
3. Gula merah.
4. Garam.
5. Laos.
6. Daun salam.
7. Bawang merah.
8. Bawang putih.
9. Bumbu dapur.
10. Penyedap masakan.
11. Telor
12. Tetelan


Nah, itu bumbu ala saya ya.

Kemudian untuk membuat merah nangka mudanya itu saya menggunakan daun jati yang masih muda, kebetulan di daerah saya ada tanaman jati milik tetangga, jadi suka minta beberapa daun jati mudanya ketika mau memasak gudeg.

Ambil dua lembar daun jati muda, lalu rebus bersama nangka muda yang akan kita bikin gudeg, kemudian biarkan sampai nangka itu berwarna kecoklatan baru airnya kita buang.

Setelah air dibuang, kalau saya biasanya di bilas dulu nangka yang sudah kecoklatan tersebut, dibilas sekali saja biar tidak meninggalkan rasa getir bekas rebusan daun jatinya.

Jika sudah siap, baru kita masak dengan bumbu yang sudah disiapkan.


Untuk telor biar merah, kita rebus dulu telor secara terpisah, setelah matang telor kita kupas lalu baru direbus saat kita merebus nangka muda yang pertama kali dengan daun jati ya, telor ditumpang di atasnya saja, setelah proses memasak dengan bumbu telor sebaiknya kita angkat, sebab biar tidak hancur.

Untuk tetelan bisa kita proses secara langsung ketika memasak, gunanya tetelan itu untuk menambah sedap rasa pada gudeg.


Demikian gudeg Jogja ala saya sendiri, mau dicoba silakan, semoga rasanya mirip sama yang gudeg Jogja. 😄









08/05/18

Kembali Belajar Menulis Prosais.


Kembali Belajar Menulis Prosais.


Nimas Pemanah Rasa.

Teruntuk Nimas pemanah rasa, yang senyumnya laksana rekah sekuntum mawar. Aku padamu, di sepanjang perjalanan hidup yang tengah kulalui.


Dadamu arnawa, mampu menampung hujan airmatamu, ketika karang-karang menyentuh, dan tegar adalah rumahmu.


Tak ada api arkara di dada, sebab semua luruh bersama tabahmu. Meskipun bulir bening tak ayal engkau jatuhkan. Demi memendam sakit yang kusebabkan.


Asuma itu kuat kau genggam, meskipun hati koyak. Menatap sepanjang kisah yang kuciptakan, menyelingkuhi waktu kebersamaan antara aku dan kau.


Badai telah berlalu, Nimas. Arkamayamu telah kembali. Menelusup lagi pada tempat yang semestinya, ia ingin tetap berpijar pada ke dalaman rasamu.


Tak salah astrawara ini dulu kulesatkan kepadamu, Nimas. Sebab, tak ada perempuan seteguh dan setegar engkau. Yang kutemui di sepanjang kisahku mencari rumah, bagi hatiku.



14/01/2019



Kembali Belajar Menulis Prosais.

Kau Ada Di Tubuh Puisiku.


Siapa bilang aku tidak mengenal kau; Puan. Wanita indah dengan lekuk hidung yang nyaris sempurna.

Kau memang tidak pernah mendengar sepatah kata pun perihal cinta, namun puisiku ilah kau.

Aku sembunyikan kau pada bait-bait diksi yang mengular, aku tempatkan di antara tawa dan bahagia yang tersamar.


Aku memang ingin memetik kau kelak, jika ranum sudah membungkusmu. Sekarang biar saja aku begini, mencintai kau tanpa perlu pernyataan.


Aku percaya takdir, sebab semua memang begitu adanya. Kau tetap akan aku miliki, jika takdir sudah berkata demikian.


Lalu untuk apa aku tergesa mengatakan? Baca saja puisi yang sudah aku kabarkan kepada angin, walau tanpa namamu, tapi seluruhnya ialah, kau.


Tunggulah saja aku, sebab kedatanganku itu pasti. Menjemput rasa yang telah aku titipkan kepada waktu, meski kau tidak pernah tahu.


23/04/18


Kembali Belajar Menulis Prosais.


Aku Menemukan Engkau

Kisahku dengan engkau pun terjadi, pada sisa rasa yang nyaris patah. Hampir kubenamkan cerita - cerita cinta yang telah aku anggap lelucon pengantar tidur belaka.

Sebab beberapa cinta yang pernah singgah ialah luka, bukan seperti kisah - kisah di sinetron yang berakhir dengan indah. Cinta begitu rumit aku artikan, bahkan cinta serupa tipu muslihat saja. Menyedihkan bukan?


Aku sungguh sangat merasa lucu, ketika engkau datang dengan polosnya, perlahan - lahan engkau menyirami aliran - aliran rasa yang tengah sekarat. Menaburinya dengan benih-benih rasa yang engkau bawa. Itu lucu dan masih aku ingat.


Engkau begitu meyakinkan aku, jika aku pantas untuk mendapatkan cinta, padahal aku sendiri telah lama mencoba membunuhnya. Engkau tertawa lirih.

Waktu pun membuktikan semua, jika ucapmu benar!


Perlahan aku merasa butuh engkau! Aku ingin engkau selalu ada pada saat gundah. Lalu engkau pun ada, dan itu membuat aku semakin mengerti engkau.


Hadirmu sungguh belum terlambat, di saat aku nyaris membenci cinta lalu segera menguburnya pada tumpukan waktu yang telah usang.


Engkau telah menumbuhkan segalaku, lebatnya pun sudah mampu menyejukan kering jiwaku. Terima kasih wahai engkau yang kusebut; Puan.


 Baca juga: kumpulan contoh fiksi mini




14/01/2019

RUJAK TEPLAK KULINER TEGAL ASLI

Namanya rujak teplak Memiliki bahan-bahan yang jelas banyak sekali mengandung unsur serat dan tentunya juga menyehatkan, karena tidak ...