rujakangkung

iklan

Kisah Si Mbah Dan Bejo (02)


Kisah Si Mbah Dan Bejo (02)


Malam Minggunya Bejo Waktu Masih Jomlo!




"Eh, tar malem minggu ya?"

"Emang tak pikirin?"

"Dih, ora ngunu kui Jo! Kita kongkow aja piye?"

"Ogah, mending aku maen game mpe pageee keles!"

"Yah kok gitu? Trus kapan mo dapat jodoh woi?"

"Kan jodoh udah ada yang atur, tar juga datang sendiri!"

"Ya gak gitu juga kali, kita jangan nunggu pasrah gitu dong, cuma nunggu aja, gak ada usaha!"

"Suka - suka aku to ya, mo ngapain juga!"

"Nah, ini nih yang patut dipertanyakan? Apa koe beneran mo nunggu jodoh, apa emang malas cari pasangan hidup karena asik dengan dunia ding dongmu kui?"

"Wes to, Min. Mending sana kamu pergi sendiri, aku mah nyantai wae. Min!"

Baca juga: kisah-si-mbah-dan-bejo-01

Ini adalah percakapan jaman - jamannya Bejo masih jomblo akut, setiap malam minggu ia habiskan untuk main gim ding dong di salah satu super market yang ada di Kota, padahal untuk ke sana harus ditempuh dengan naik sepeda yang jaraknya cukup lumayan jauh, namun karena sudah kecanduan, Bejo gak peduli.


Si Mbah suka kesel sama Bejo, dari tahun ke tahun ya cuma begitu, malah kondangan terus ke teman - temannya yang semakin habis karena angkatan Bejo sudah hampir menikah semua, lah Bejo malah belum mikir apa-apa tu bagaimana, Si Mbah sudah tidak kurang - kurang menasihati cucunya, jika menikah itu wajib bagi umatnya Kanjeng Nabi, lah ini kok malah embuh tu si Bejo.


"Koe arep sampai kapan seperti itu, Jo?"

"Apane to, Mbah?"

"Lah kui, dolanan terus ora mikir mbojo, ngko kadung tua umurmu, malah sang soyo malas cari istri."

"Aku ndak punya uang buat nikah, Mbah!"

"Bagaimana mau punya uang, lah kamunya saja tidak mau nabung! Duit malah koe habiskan untuk permainan ding dong kui!"

"Aku lagi seneng, Mbah! Jadi yo wajar to ya!"

"Tapi umurmu semakin tua, Jo. Wes mulai saiki koe harus mikir, kumpulin duitnya, biar kamu menikah, kalau masih kurang nanti biar aku bantu, piye?"

"Wah kalau begitu sih Bejo mau, Mbah!"

"Tapi duitmu tak cekel aku, ndak boleh kamu pegang sendiri, kumpulkan sama Si Mbah!"

"Iyo, Bejo setuju tenan kalau begini!"

"Ya wes, mulai minggu ngarep koe cari pacar, tapi jangan macam - macam kalau belum resmi! Ndak boleh sembrono ya!"

"Sip, Mbah! Mengko kalau dapat yang cantik meh langsung tak lamar saja! Aku sebenarnya juga sudah ngebet mau nikah je!"

"Dasar mbelgedes, wes ngerti ngebet kawin kok malah nyantai!"

"Gimana to, Mbah. Kan karena ndak punya uang, makanya Bejo bingung!"

"Ya wes, pokoknya mulai minggu ngarep koe cari jodoh kamu, Jo. Jangan tidak loh ya!"


Ternyata alasan Bejo bertahan menjadi jomblo karena tidak ada biaya, padahal kalau hal itu di bicarakan sama Si Mbah, pasti beliau tidak akan tinggal diam kan Bejo cucu paling disayang, dasar Bejo saja yang memang lagi demen sama game ding dong yang lagi ngetrend di jamannya itu.



NB : ini hanya cerita fiktif belaka dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, itu bener-bener tidak disengaja.



15/07/18

Cerita Humor


Cerita Humor

Di Tempat Tukang Sayur.


Ada sekitar tiga Ibu-Ibu tengah asik memilih-milih sayuran. Ada yang lagi megang terong, ada yang lagi mengamati kangkung, ada yang lagi menimang-nimang ayam potong dalam kemasan plastik kresek. Duh, padahal sih sama saja, Bu. Kan sudah ditimbang juga! Ih, lebay.


"Eh, Jeng! Aku ini yo kesel tenan sama bapaknya anak-anak!"

Tiba-tiba salah satu pembeli itu nyeletuk.

"Kesel gimana, Bu?"

Baca juga: kumpulan-cerita-fiksi.

Ibu yang sedang pegang terong menimpali ucapan Ibu yang ada di depannya.


"Jan, kebuwangeten pol wes pokoknya! Aku sampai malu, Jeng!" jawab si Ibu yang sedang curhat, sambil menutupi mukanya dengan kangkung.

"Duh, Ibu. Itu teh, kangkungnya jangan ditelen atuh!" seloroh tukang sayur.

"Yo ndak to, Kang! Wes tenang saja!" timpal Ibu yang sedang curhat.

"Memangnya ada apa, Bu? Kok sampean sampai malu?" rupanya, Ibu yang sedang menimang-nimang ayam potong dalam kresek itu mulai ikut nimbrung.

"Oalah, Jeng! Sebenarnya saya ini malu loh mau cerita! Tapi ya mau bagaimana lagi, ini gara-gara saking muangkelnya!"

"Ya sudah, Bu. Ceritain saja!"


Ibu yang dari tadi tetap masih memegang terong itu, coba untuk memberikan dukungan.


"Gini loh, Jeng! Tadi pagi kan Baim rewel. Terus diajaklah nonton dvd, film Superman itu loh, Jeng!"

"Iya, Bu. Paham. Terus?"

"Lah itu, Jeng. Yang jadi masalahnya!"

"Kan film Superman memang sudah biasa di tonton sama anak-anak, Bu." timpal Ibu yang di sebelahnya.

"Oalah, Jeng! Filmnya memang ndak masalah! Baimnya juga jadi diem ndak rewel lagi!"

"Terus, naon masalahnya, Ibu?" eh, tukange sayur ikut nimpalin juga.

"Lah iki, iki masalahnya! Setelah selesai nonton, suamiku mandi, sarapan, terus bersiap-siap mau berangkat ngantor, ee ladalah! Mosok dia memakai celana dalamnya diuar seperti Superman!"

"Aooow ...! Masa sih, Jeng!" tanya Ibu yang sudah memilih satu kantong ayam potong.

"Eta, suami Ibu latah?" sela tukang sayur.

"Hu'um. Untungnya dia pamitan, Jeng! Lah, kan biasanya dia lupa pamitan! Coba kalau pas lupa pamitan, terus nyampai kantor, apa yo ndak dikira somplak to, Jeng!"


Hening ...


Ibu-Ibu dan tukang sayur geming. Sepertinya mereka nahan pipis, soalnya mau tertawa tapi takut dosa.





DBaniK 12/02/2019

RUJAK TEPLAK KULINER TEGAL ASLI

Namanya rujak teplak Memiliki bahan-bahan yang jelas banyak sekali mengandung unsur serat dan tentunya juga menyehatkan, karena tidak ...