iklan
Mengapa Kita Harus Menulis?
Pic: rawpixel/pixabay
Orang bisa menulis mungkin sudah banyak sekali, sebab menulis merupakan kegiatan yang boleh dibilang menyenangkan namun tidak semua orang mempunyai peruntungan yang sama dengan hasil dengan menulis.
Menulis bisa mendatangkan keuntungan berupa kepuasan atau kesenangan tersendiri jika apa yang kita tulis ternyata memberikan faedah ataupun manfaat bagi orang yang membacanya, namun menulis juga mampu mendatangkan rezeki buat pelakunya.
Menulis yang bermanfaat dan juga bisa menginspirasi banyak orang itu membuat kita merasa menjadi manusia yang bermanfaat buat orang lain, apalagi jika apa yang kita tulis itu juga memberikan manfaat juga buat kita yaitu mendapatkan benefit atau uang! Tidak menutup kemungkinan jika hal itu akan menambah semangat buat kita, apalagi pada era digital seperti dewasa ini, di mana keahlian kita dalam mengolah kata-kata sudah bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Bisa menulis itu suatu anugerah dari Tuhan, sebab tidak semua orang bisa mencapai sukses yang sama meskipun sama - sama mempunyai kebiasaan menulis yang sama, sebab kualitas dari apa yang kita sajikan pun menjadi pokok utama untuk menarik orang agar mau membaca apa yang kita tulis.
Penting sekali kita memilih judul yang menarik agar pembaca merasa penasaran, dengan adanya rasa penasaran maka orang yang tadinya tidak akan membaca tulisan kita, menjadi tertarik untuk membacanya, serta penyampaian suatu makalah yang tidak bertele-tele juga mampu seorang pembaca tidak merasa bosan ketika membaca apa yang telah kita tulis.
Kebanyakan orang cenderung mencari tema tulisan yang berkaitan dengan motivasi, tulisan yang menginspirasi, maupun tulisan yang memang sedang Booming, maka seorang penulis pun dituntut untuk tahu minat baca yang tengah menjadi trend.
Semua orang memang kebanyakan sudah terbiasa dengan kegiatan menulis, namun orang - orang yang serius dalam dunia kepenulisan akan lebih cenderung mencari pekerjaan atau sekadar pekerjaan sampingan yang berhubungan dengan dunianya, sebab orang yang memang punya bakat menulis biasanya mencari wadah atau ruang untuk menuangkan ide - ide yang ada di kepala untuk berbagi berita, manfaat dan juga sekaligus mendapatkan uang tentunya.
Hingga pada era ini banyak sekali bermunculan web-web baru yang marak di dunia maya dan mencoba juga mencari peruntungan di sana, sebab sekarang sudah era maju, era digital, era di mana ponsel menjadi alat yang tidak hanya untuk berkomumikasi saja, namun bisa juga untuk membaca kabar berita, dan bisa juga berbagi berita.
Jadi apalagi? Buat yang memang benar-benar serius menulis, lakukan! Mulailah menulis apa yang menjadi hobi kamu, seperti halnya jika kita hobi traveling, kita bisa menulis tentang tempat - tempat yang kita kunjungi, kalau kita hobi makan, maka kita juga bisa menulis tentang makanan yang pernah kita makan, kalau kita hobi masak, kita juga bisa menulis tentang resep masakan yang sudah sering kita masak, dan masih banyak lagi yang bisa kita gali dari hobi kita.
Niatkan menulis untuk berbagi manfaat kepada sesama, karena dengan menulis yang banyak manfaat, maka akan banyak visitor yang akan mengunjungi blog kita (itu jika kita menulis di blog) namun jika kita menulis di media sosial yang kita ikuti, maka akan banyak orang yang akan membaca apa yang kita tulis, dan bisa jadi banyak yang share juga tulisan kita.
Baiklah sobat, jadikan menulis itu hobi yang menyenangkan, apalagi menulis yang berfaedah bagi orang yang membaca artikel atau tulisan kita. Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat.
Baca juga: tips memilih usaha untuk pemula.
14/01 /2019
Resep Membuat Gudeg Jogja.
Baca juga: cara membuat tempe oreg
Saya memang tak pandai memasak macam chef yang terkenal, atau pun chef kaki lima ya, namun saya sering bereksperimen kepada jenis - jenis masakan yang saya suka, saya sengaja tidak melihat pada resep yang sudah ada di buku - buku, namun saya mencoba menggunakan rasa saja, seperti gudeg Jogja, saya coba mengingat saja ketika dulu Ibu memasaknya, saya mengingat kembali rasanya seperti apa, lalu saya coba praktekkan, namun yang memasak tetap istri tercinta bukan saya.
Istri saya juga bukan ahli masak, dia hanya bisa masak itu pun rata - rata dari resep yang saya kasih tahu dengan cara mengingat rasanya saja, kadang suka tertawa berdua ketika ternyata rasanya jauh dari harapan, namun istri saya selalu mencoba lagi dan lagi hingga akhirnya mendekati rasa masakan aslinya, walau tidak persis setidaknya hampir ha ha ha
Seperti halnya gudeg Jogja, pada suatu hari istri bertanya, apakah saya tahu resep gudeg Jogja? Dengan yakin saya jawab iya saja, akhirnya dia minta dituliskan resepnya, lalu saya pun menulisnya, jujur saya tidak mau melihat resep yang sudah ada ya, karena saya ingin mencoba feellnya saya seperti apa mengenai rasa masakan yang sudah pernah saya makan, akhirnya tertulis juga resepnya.
1. Buah nangka muda.
2. Kelapa tua sesuai kebutuhan
3. Gula merah.
4. Garam.
5. Laos.
6. Daun salam.
7. Bawang merah.
8. Bawang putih.
9. Bumbu dapur.
10. Penyedap masakan.
11. Telor
12. Tetelan
Nah, itu bumbu ala saya ya.
Kemudian untuk membuat merah nangka mudanya itu saya menggunakan daun jati yang masih muda, kebetulan di daerah saya ada tanaman jati milik tetangga, jadi suka minta beberapa daun jati mudanya ketika mau memasak gudeg.
Ambil dua lembar daun jati muda, lalu rebus bersama nangka muda yang akan kita bikin gudeg, kemudian biarkan sampai nangka itu berwarna kecoklatan baru airnya kita buang.
Setelah air dibuang, kalau saya biasanya di bilas dulu nangka yang sudah kecoklatan tersebut, dibilas sekali saja biar tidak meninggalkan rasa getir bekas rebusan daun jatinya.
Jika sudah siap, baru kita masak dengan bumbu yang sudah disiapkan.
Untuk telor biar merah, kita rebus dulu telor secara terpisah, setelah matang telor kita kupas lalu baru direbus saat kita merebus nangka muda yang pertama kali dengan daun jati ya, telor ditumpang di atasnya saja, setelah proses memasak dengan bumbu telor sebaiknya kita angkat, sebab biar tidak hancur.
Untuk tetelan bisa kita proses secara langsung ketika memasak, gunanya tetelan itu untuk menambah sedap rasa pada gudeg.
Demikian gudeg Jogja ala saya sendiri, mau dicoba silakan, semoga rasanya mirip sama yang gudeg Jogja. ð
08/05/18
Saya memang tak pandai memasak macam chef yang terkenal, atau pun chef kaki lima ya, namun saya sering bereksperimen kepada jenis - jenis masakan yang saya suka, saya sengaja tidak melihat pada resep yang sudah ada di buku - buku, namun saya mencoba menggunakan rasa saja, seperti gudeg Jogja, saya coba mengingat saja ketika dulu Ibu memasaknya, saya mengingat kembali rasanya seperti apa, lalu saya coba praktekkan, namun yang memasak tetap istri tercinta bukan saya.
Istri saya juga bukan ahli masak, dia hanya bisa masak itu pun rata - rata dari resep yang saya kasih tahu dengan cara mengingat rasanya saja, kadang suka tertawa berdua ketika ternyata rasanya jauh dari harapan, namun istri saya selalu mencoba lagi dan lagi hingga akhirnya mendekati rasa masakan aslinya, walau tidak persis setidaknya hampir ha ha ha
Seperti halnya gudeg Jogja, pada suatu hari istri bertanya, apakah saya tahu resep gudeg Jogja? Dengan yakin saya jawab iya saja, akhirnya dia minta dituliskan resepnya, lalu saya pun menulisnya, jujur saya tidak mau melihat resep yang sudah ada ya, karena saya ingin mencoba feellnya saya seperti apa mengenai rasa masakan yang sudah pernah saya makan, akhirnya tertulis juga resepnya.
1. Buah nangka muda.
2. Kelapa tua sesuai kebutuhan
3. Gula merah.
4. Garam.
5. Laos.
6. Daun salam.
7. Bawang merah.
8. Bawang putih.
9. Bumbu dapur.
10. Penyedap masakan.
11. Telor
12. Tetelan
Nah, itu bumbu ala saya ya.
Kemudian untuk membuat merah nangka mudanya itu saya menggunakan daun jati yang masih muda, kebetulan di daerah saya ada tanaman jati milik tetangga, jadi suka minta beberapa daun jati mudanya ketika mau memasak gudeg.
Ambil dua lembar daun jati muda, lalu rebus bersama nangka muda yang akan kita bikin gudeg, kemudian biarkan sampai nangka itu berwarna kecoklatan baru airnya kita buang.
Setelah air dibuang, kalau saya biasanya di bilas dulu nangka yang sudah kecoklatan tersebut, dibilas sekali saja biar tidak meninggalkan rasa getir bekas rebusan daun jatinya.
Jika sudah siap, baru kita masak dengan bumbu yang sudah disiapkan.
Untuk telor biar merah, kita rebus dulu telor secara terpisah, setelah matang telor kita kupas lalu baru direbus saat kita merebus nangka muda yang pertama kali dengan daun jati ya, telor ditumpang di atasnya saja, setelah proses memasak dengan bumbu telor sebaiknya kita angkat, sebab biar tidak hancur.
Untuk tetelan bisa kita proses secara langsung ketika memasak, gunanya tetelan itu untuk menambah sedap rasa pada gudeg.
Demikian gudeg Jogja ala saya sendiri, mau dicoba silakan, semoga rasanya mirip sama yang gudeg Jogja. ð
08/05/18
Subscribe to:
Posts (Atom)
Tamu Prosa Blog Dbanik
Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...
-
Resep Tahini Brownies Halo sobat blogger semua, kita jumpa lagi di kesempatan ini ya, dan kali ini saya akan memberikan resep tahini ...
-
Resep Membuat Glotak Makanan Khas Tegal Kali ini saya akan membagi resep glotak, makanan khas Tegal yang tentunya sangat lezat dan ni...
-
Kumpulan Flash Fiction Contoh. Di Ruang Tunggu. Aku terdiam meskipun duduk bersebelahan dengan Ayah. Bukan karena aku tak sayang,...