iklan
(Puisi Cinta) Kumpulan Puisi-Puisi
(Puisi Cinta) Kumpulan Puisi-Puisi
Hidup Adalah Perjuangan.
Kehidupan akan terus berputar, ketika matahari tetap terbit pada tepi pagi, lalu beranjak lepas menemukan senja.
Tegaklah si pungguk merindukan bulan. Sebab, caramu memeluk tabahlah yang akan terjawab oleh waktu.
Caramu mengepakan sayap-sayap asalah, yang kelak akan mengantarkanmu kepada tempat yang ingin kau tuju.
Caramu ber-ikhtiar dengan baik dan benarlah, yang akan mewujudkan doa-doamu pada sepertiga malam, dengan airmata, dengan syahdu mendayu di hadapan-Nya.
Tiada yang tidak mungkin, sebab Tuhan memberikan kesempatan yang sama. Tanpa adanya memilih kasih. Sebab Tuhan adalah seadil-adilnya adil, kepada seluruh ciptaan-Nya.
Berjuang adalah cara terbaik, bukan terdiam mengutuki nasib.
DBaniK ☕ ๐ 06/12/2018
===========================
Apalah Artinya Mengeluh...
Ada orang yang mengeluh, mau usaha gak punya modal, hingga akhirnya cuma di angan saja.
Tidakkah diketehauinya, jika Tuhan itu telah memberikan kita modal?
Di luar sana banyak juga yang memulai usahanya dengan modal dengkul (istilah sesuatu kegiatan usaha tanpa uang sepeserpun).
Di luar sana, banyak orang yang melakukan usaha dengan modal abab ( istilah usaha dengan jalan berbicara, atau menggunakan kemampuan berbicara dengan klien)
Jadi, jangan pernah bilang jika kita tidak ada modal! Sebab sama saja kita lupa akan nikmat dan anugerah dari Tuhan yang sangat luar biasa! Dan dengan itu kita bisa melakukan usaha dengan modal yang telah diberikan-Nya.
So, kamu pasti bisa! Semangat kakak!
04/12/2018 ☕๐
============================
Ya Rabb...
Menakar lelah di simpang akal, saat rebah tubuh sebelum lelap. Menghitung jerih di antara peluh yang seharian luruh di sela-sela pori-pori. Hanya syukurlah yang letup dari desahku.
Butiran asa masih singgah di periuk, pun juga di laci lemari kayu jati lusuh peninggalan Ayah, meski tak sebanyak lautan peluh. Namun syukurlah yang selalu menyejukkan. Saat ketidak adilan rasa mulai mempermainkan akal.
Simpuh sujud, meletakkan ego. Melarung tingginya angan, hingga aku selalu jatuh kepada rasa syukur. Tentang hidup yang sudah aku jalani, dari terbit sang fajar, hingga bulan bertengger.
Ya Rabb, pemilik seluruhku. Nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan?
Segala rahmat sudah tumpah ruah; napasku, sehatku, tenagaku, inderaku, dan segala yang ada pada diriku. Tak akan sanggup, menghitung nikmat yang sudah tergenggam.
11/11/2018 Dbanik
===========================
Jiwa Yang Tercerahkan.
Jiwa yang tercerahkan tidak akan mudah menunjuk kesalahan orang lain, sebelum semuanya benar-benar terbukti, jikapun terbukti, ia akan dengan bijak untuk meluruskan, bukan mencaci apalagi menghujat.
Karena Allah Maha pengasih dan penyayang, bahkan kasih sayang Allah mengalahkan murka-Nya.
Kita hanyalah ciptaan-Nya, dan kita adalah khalifah - khalifah yang bertebaran di bumi - Nya. Untuk menebarkan kebaikan bukan kebencian.
Sebuah renungan untuk diri sendiri di jumat berkah ini.
1/11/2018.
============================
Hujan.
Aku suka hujan...
Karena hujan pernah menenggelamkan tangis atas kepergianmu.
Menyamarkan isakku...
Hingga kepedihan ikut luruh bersama riuh rinainya.
Aku suka hujan...
Karena airmataku buram di netra kalian. Sebab itu kalian tak tahu, seberapa sakit yang bersemayam di kedalaman rasa...
Saat kepergian menjadi jalan akhir kisahmu dan kisahku.
19/10/2018.
Terima kasih buat yang sudah membaca karya saya, semoga berkenan ya sobat, dan semoga bisa menjadi bacaan yang menarik buat kalian semua.
05/12/2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tamu Prosa Blog Dbanik
Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...
-
Resep Tahini Brownies Halo sobat blogger semua, kita jumpa lagi di kesempatan ini ya, dan kali ini saya akan memberikan resep tahini ...
-
Resep Membuat Glotak Makanan Khas Tegal Kali ini saya akan membagi resep glotak, makanan khas Tegal yang tentunya sangat lezat dan ni...
-
Kumpulan Flash Fiction Contoh. Di Ruang Tunggu. Aku terdiam meskipun duduk bersebelahan dengan Ayah. Bukan karena aku tak sayang,...
No comments:
Post a Comment