Apa Yang Akan Kita Lakukan Jika Berteman Dengan Pedagang Kecil?

iklan

Apa Yang Akan Kita Lakukan Jika Berteman Dengan Pedagang Kecil?





Apa Yang Akan Kita Lakukan Jika Berteman Dengan Pedagang Kecil?



Apa Yang Akan Kita Lakukan Jika Berteman Dengan Pedagang Kecil?

Di sebuah lingkungan kita, atau bisa jadi teman kita sendiri yang berdagang, entah itu dagang sembako, entah dagang pulsa dan lain sebagainya. Apa yang mesti kita lakukan untuk ikut membuat usahanya berjalan?

Sebenarnya masalah jalan atau tidaknya suatu usaha yang dijalankan oleh orang lain, atau oleh teman kita, itu menjadi tanggung jawab mereka, bagaimana cara agar usaha yang tengah digeluti bisa berkembang, dan tentunya bisa mendatangkan keuntungan.

Namun kita sebagai konsumen juga punya andil yang tak kalah penting, dalam maju atau tidaknya sebuah usaha yang tengah dijalankan oleh teman atau tetangga kita. Lalu apa sih peran atau andil kita tersebut? Ini yang seringkali tidak kita sadari sobat plukers.

Di sekitar rumah kita seringkali terdapat warung kecil, bisa jadi itu sebagai usaha sampingan, dan bisa jadi pula usaha warung miliknya tersebut adalah sarana untuk menopang perekonomian hidupnya. Dengan modal yang tidak terlalu besar, si pemilik warung berharap untuk bisa memperoleh keuntungan, agar bisa memiliki uang untuk kebutuhan lainnya.

Namun kadang kita sering lupa akan hal itu, kita seringkali berhutang di warung yang sebenarnya memiliki modal yang mungkin saja tidak banyak. Kalau tidak, kita seringkali menawar barang dagangannya, padahal keuntungan berjualan sembako itu tidak terlalu besar. Namun kita masih saja menawar.

Seringkali kita beranggapan, jika berhutang itu sangat wajar, menawar juga wajar. Betul, tidak ada yang salah! Namun setidaknya kita bisa mengukur keuntungan yang didapatkan si penjual. Misalnya kita berhutang dengan nominal 100 ribu, dan kita membayarnya sebulan kemudian, meskipun lunas. Namun si penjual sudah dirugikan secara waktu.

Keuntungan sembako tersebut kisaran 10 persen, bisa kita bayangkan. Kita hutang kepada pemilik warung sebesar 100 ribu, jika dihitung laba dari apa yang sudah kita hutang, dengan prosentase keuntungan laba 10 persen, maka pedagang itu hanya untung sepuluh ribu. Dan itu si pemilik warung masih harus menunggu hingga kita membayarnya. Bisa dibayangkan bukan, betapa kasihannya si pemilik warung tersebut.

Dan tidak jarang pula si pemilik warung yang merelakan pelanggannya yang sengaja maupun tidak sengaja untuk tidak membayar hutangnnya, maka modal dan laba pun bablas, yang akhirnya membuat si pemilik warung harus mengurangi jatah belanjanya ke tengkulak, karena dia harus selalu chas saat kulak sembako. Dan jika itu terus terjadi, maka tidak jarang kita seringkali mendapatkan warung-warung kecil yang gulung tikar.

Kita sebagai konsumen yang seringkali dibilang jika pembeli adalah raja, maka jadilah raja yang bijak, raja yang bisa memakmurkan. Dengan jalan tidak berhutang pada warung-warung, maupun berhentilah menawar, karena soal harga tentunya kita sebenarnya juga sudah tahu, meskipun seringkali tidak ada bandrol. Sebab dengan memakmurkan usaha kecil yang dijalankan tetangga, teman, maupun saudara, maka sama saja kita menolongnya, dan tentunya mendapatkan ganjarannya.

Dengan memajukan usaha kecil milik teman, saudara atau tetangga, maka sama saja kita telah ikut membantu usaha yang sedang dijalankannya, dan setidaknya kita juga ikut memperbaiki perekonomian hidupnya, bukankah itu suatu tindakan yang sangat baik sekali sobat. Karena menolong sesama itu sama saja kita menolong diri sendiri, jadi apa yang kita lakukan sama sekali tidak ada ruginya, justru kita akan mendapatkan pahala, dan tentunya juga demi kebaikan usaha milik mereka.

01/12/2018

No comments:

Post a Comment

RUJAK TEPLAK KULINER TEGAL ASLI

Namanya rujak teplak Memiliki bahan-bahan yang jelas banyak sekali mengandung unsur serat dan tentunya juga menyehatkan, karena tidak ...