rujakangkung

iklan

Kue Keong Racun Jajanan Khas Kota Tegal.

Kuliner Keong Racun Jajanan Khas Tegal.

Kue Keong Racun Jajanan Khas Kota Tegal


Kuliner yang ini namanya keong 🐚 racun sobat, namun meskipun namanya keong racun makanan tersebut sangatlah enak.


Kuliner keong racun itu sejenis makanan yang digoreng, dengan bahan yang terbuat dari adonan tepung dan dibentuk kerucut mirip keong sawah, maka dari itu makanan tersebut disebut keong racun. Namun rasa makanan ini sangat enak dan tentunya tidak beracun ya, justru akan membuat kalian ketagihan, jika kalian mencobanya.


Kuliner Keong Racun Jajanan Khas Tegal


Kuliner keong racun ada isian di dalamnya, adonannya juga hampir mirip dengan olos yang juga makanan khas Tegal, hanya beda pada bentuk dan isinya, kalau olos itu dominan sekali sama cabe yang dicampur rajangan daun kol, meskipun ada juga yang menambahkan irisan ayam, sedangkan keong racun lebih condong isiannya menggunakan ikan tengiri, jadi ini yang membedakan ya sobat.

Kuliner keong racun memiliki rasa yang cukup pedas seperti halnya olos, penyajiannya juga sama - sama digoreng dengan minyak sayur. Bisa dimakan untuk camilan namun bisa juga untuk dijadikan lauk pauk, tergantung kita.


Kuliner Keong Racun Jajanan Khas Tegal


Harga perbijinya cukup terjangkau, berkisar 1000-1500 rupiah per bijinya, harga yang menurut saya tergolong murah, karena rasa kuliner keong racun juga lumayan enak. Bahkan di Tegal sendiri jajanan tersebut sedang banyak digemari, apalagi dengan adanya sistem pesan antar bagi pembeli yang jauh, jadi kita lebih mudah lagi ketika memesan keong racun tersebut, tinggal pesan lalu kita tinggal menunggu di rumah.

Kuliner keong racun yang satu ini patut kalian coba ya sobat, saat kalian sedang berada di kota Tegal, rasakan sensasinya makan koeng racun yang pedasnya juga nampol dan bikin ketagihan tentunya.

Bagi kalian yang penasaran, kalian bisa coba membuat sendiri di rumah ya, karena adonannya juga sangat mudah, kalau kalian sempat, cari saja resepnya di pencarian google.



05/10/2018  

Kue Tradisional Alu-Alu

 Kue Tradisional Alu-Alu

Kue Tradisional Alu-Alu.

Hei sobat semuanya! Kabar baik tentunya kalian kan?

Saya juga alhamdulillah dalam keadaan sehat walafiat.

Kita kenalan yuk sama kue tradisional si alu - alu, jajanan yang sudah ada sejak saya masih kecil, sampai saat ini! Mantap kan? Betapa hebatnya jajanan tradisional alu-alu tersebut ya. Sudah bisa bertahan hingga tahun berganti tahun, dari generasi ke generasi, mantap kan sobat semua!

Kue tradisional alu- alu adalah jajanan yang terbuat dari beras ketan, dan dimasak seperti membuat lontong, ada rasa sedikit asin yang dihasilkan dari garam yang membuat rasa alu - alu menjadi gurih. Lalu disajikan bersamaan dengan parutan kelapa muda, sehingga rasa dari alu - alu tersebut menjadi semakin mantap.

Kue tradisional alu-alu banyak didapatkan di pasar tradisional ya sobat, atau kadang juga banyak dijual di lapak - lapak penjual kue tradisional, biasanya bersamaan dengan jajanan basah lainnya yang juga sama - sama enak tentunya. Dan paling sering di jual di pagi hari.Kue tradisional alu - alu tidak tahan lama, sebab tidak mengandung pengawet, jadi jika kalian membelinya alangkah baiknya jangan menunggu nanti untuk menyantapnya, sebab adanya parutan kelapa yang mudah membuat alu - alu tersebut cepat basi.



Kue Tradisional Alu-Alu


Di Tegal di tempat saya tinggal, ada yang unik dengan alu - alu tersebut, yaitu dengan mencampurnya dengan kacang hijau, dan penjual bubur kacang hijau alu-alu itu pun hanya satu - satunya di kota saya waktu itu, penjual biasanya mangkal di pinggir jalan raya, biasanya mulai menggelar dagangannya pada jam 5 pagi, namun lapaknya selalu ramai pengunjung. Kalau saya biasanya membeli pas hari minggu pagi, selepas olah raga pagi dan pulangnya sengaja mampir untuk menyantapnya.

Alu - alu memang jajanan yang terlihat begitu sederhana, namun kesederhanaan itulah yang membuatnya tetap bertahan hingga saat ini, meskipun sudah semakin banyak jajanan modern dan berkelas, namun alu - alu tetap melenggang mulus di sela - sela perkembangan zaman.



04/11/2018

Tamu Prosa Blog Dbanik

Judul : Masih Sanggupkah Kau Bertahan? Karya : Dian Ahmad  Tatap mata yang kian meredup, menampakan duka yang sepertinya menoreh telalu dala...