Seorang Ibu pernah bereksperimen tentang kandungan lemak yang ada pada daging kambing, katanya kebanyakan makan daging kambing membuat orang menjadi darah tinggi, dan kemudian menjadi cepat marah.
Akhirnya si Ibu tersebut mencoba untuk membuktikan kepada anaknya yang kebetulan ada 2 orang, iya Ibu tersebut memiliki dua orang anak saja cukup, sesuai dengan program pemerintah yang gencar digalakan.
Anak-anak tersebut memiliki nama Andi dan Tino, usianya tidak beda jauh, hanya berselisih setahun saja, kalau Andi kakaknya sepuluh tahun, tentu kalian tahu berapa usia adiknya bukan? Gak usah dibahas, berat kata tetangga ane gkgkgk
Ibu tersebut memulai percobaannya, maklum kan si Ibu bukan ahli gizi, bukan ahli yang mengerti tentang makanan, atau juga bukan dokter, jadi Ibu tersebut melakukan percobaan dengan caranya sendiri.
Hari pertama si Ibu memberikan lauk daging kambing kepada Andi, namun kepada Tino ia hanya memberikan sepotong tempe goreng, hari pertama hingga tiga hari kemudian, sama persis lauknya. Ibu hanya ingin tahu, jika daging kambing itu bikin darah tinggi tersebut mitos atau fakta.
Pada hari ke empat, Tino meledak - ledak, ia marah besar. Tino tidak mau mamam, bahkan ia mengurung diri dalam kamarnya, jika ada yang mengetuk pintu, Tino ngamuk dan melempar pintu dengan apa saja yang ada di kamar.
Ibu tersebut menjadi berpikir, jika ternyata tempe yang justru cepat membuat anaknya menjadi darah tinggi, hal itu sudah dibuktikannya sendiri, lalu ia pun segera menceritakan hal itu kepada khalayak ramai, dari ibu - ibu yang biasa ketemu di tukang sayur hingga yang di arisan, namun ibu itu justru menuai banyak sekali hujatan dan kritik pedas, jika apa yang ia lakukan itu salah, untuk mengetahui kandungan lemak bukan begitu caranya, kalau yang dilakukan Ibu tersebut kepada kedua anaknya, adalah suatu tindakan pilih kasih, yang berakibat marahnya Tino.
"Oh, jadi saya salah ya?"
"Iya lah, Bu. Semua anak akan marah jika lauknya di beda - bedain!"
"Oh, begitu ya?"
"Hu um, besok beliin Tino sate, nanti dia sembuh marah - marahnya."
"Oh begitu ya, oke."
NB: ini hanya cerita fiktif belaka, dan jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, ini benar-benar tidak disengaja.
30/07/18
No comments:
Post a Comment