rujakangkung

iklan

Rahasia Mendatangkan Banyak Rezeki.


Mendatangkan Rezeki Dengan Cara Menyayangi Istri.


Rahasia Mendatangkan Banyak Rezeki. 



Apapun keadaan istri kita sekarang, dia tetap wanita yang harus kita sayangi tanpa syarat, sebab dia sudah menjadi bagian dari hidup kita dan sudah menjadi tanggung jawab kita untuk memberikan nafkah lahir maupun batin.


Ketika kita sudah memutuskan untuk menikahi seorang perempuan, itu tandanya kita sudah siap secara keseluruhan, dan tentunya perempuan itu benar - benar telah kita pilih secara sadar tanpa ada keterpaksaan, bukan begitu sobat? 


Apalagi hidup berumah tangga itu untuk selamanya, bukan hanya setahun atau duatahun, maka ketika kita sudah siap menikah, maka kita pun sudah tahu konsekuensinya, kita sudah tahu bakal ada tanggung jawab yang mesti kita emban sebagai kepala keluarga.


Ketika istri sudah memiliki anak, maka tidak jarang istri kita mengalami perubahan bentuk tubuh, yang dulu singset sekarang gendut, yang dulu cantik karena rajin merawat muka sekarang tidak karena kesibukannya mengurus anak dan juga mengurus rumah.


Mendatangkan Rezeki Dengan Cara Menyayangi Istri.


Kalau sudah begitu, apa terus kita mau mencari perempuan yang lebih cantik dari istri kita?


Itu sungguh keterlaluan sekali, sebab kita sama saja menghianati janji kita di hadapan Allah ketika sedang melakukan ijab kabul, kita sudah berjanji untuk menyayangi istri kita hingga maut yang memisahkan kita, namun hanya karena istri kita menjadi sudah tidak cantik lagi, apa iya kita akan dengan gampang mencari yang lain?


Kita sebagai suami harus tahu, betapa tugas seorang isteri itu sangat berat, karena harus menghandel tugas yang ada di rumah, dari dia bangun tidur hingga dia akan tidur di malam hari, belum lagi kalau mempunyai anak yang masih kecil, tentunya akan sangat mengeluarkan tenaga yang cukup lumayan banyak.


Jika kita memiliki penghasilan atau gaji yang cukup, tidak ada salahnya kita manjakan istri kita dengan membelikan alat bantu kerja di rumah, seperti mesin cuci misalnya, sebab kegiatan mencuci baju itu banyak memakan tenaga dan juga waktu, maka ketika kita membelikan mesin cuci, maka satu permasalahan pun bisa terselesaikan.


Dengan meringankan tugas istri, itu sama saja kita memberikan kesempatan istri untuk bisa fokus mengurus anak kita, karena banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk itu, syukur - syukur kalau kita mau membayar asisten rumah tangga, untuk melakukan tugas yang lainnya.


Sebab istri adalah ibarat ratu di istana kecil yang kita bangun, kalau ratunya kecapean, terus wajahnya terlihat letih setiap kita pulang kerja, penampilannya juga tidak terurus karena terlalu sibuk ngurusi pekerjaan rumah, apa iya itu yang dinamakan ratu di istana kita? Sebab ratu akan selalu tampil cantik untuk rajanya, dan kitalah yang harus mewujudkan itu.


Dengan menyayangi istri, maka rejeki kita pun akan terus mengalir, karena malaikat pemeberi rejeki akan sangat senang mendatangi dan membagi rejeki ke rumah - rumah pasangan suami istri yang selalu hidup rukun, tidak ada pertengkaran, yang ada hanya kasih dan sayang dari penghuni rumah.


Semakin kita menyayangi istri, Allah terus akan melimpahkan rejeki yang tidak disangka - sangka. Maka sayangi Istri kita, meski sekarang sudah tidak secantik dulu, namun dia perempuan yang sudah menemani kita dalam suka maupun duka, perempuan yang pernah kita kejar cintanya mati - matian, jadi tidak ada alasan untuk meninggalkan dia begitu saja.


Apalagi meninggalkan istri hanya karena perempuan lain yang kita anggap lebih cantik dari istri kita, ini sungguh sangat keterlaluan, sebab kecantikan tidak menjamin kebahagiaan untuk kita, maka dengan jalan berselingkuh dengan yang lebih cantik, itu bukan jalan yang baik tentunya, lebih baik tetap menjaga kelanggengan hubungan kita dengan istri kita yang sudah jelas-jelas kita tahu luar dan dalamnya hati pasangan kita.




19/08 /2018.

Roda Kehidupan Terus Berputar.

Roda Kehidupan Terus Berputar.

Roda Kehidupan Terus Berputar.


Selamat pagi sobat semua... 

Jumpa lagi dengan saya, kali ini saya tidak membagikan resep, namun membagikan cerita yaa... 😄 😄 😄 


Begitulah hidup, yang tidak akan pernah luput dari pertanyaan - pertanyaan orang - orang yang berada di sekitar kita, hingga acap kali membuat kita bingung untuk menjawabnya.

Pertanyaan yang kadang memang di anggap sepele oleh orang yang bertanya, namun belum tentu harus dijawab dengan sesimpel pertanyaan tersebut, bahkan kadang pertanyaan itu malah membuat kita menjadi malas untuk bertemu dengan orang - orang yang selalu bertanya hal yang sama kepada kita.

Kita sebagai manusia akan mengalami fase-fase pertanyaan yang kerap akan ditemui, dan hal itu sering kali terjadi kepada kita, dan hal itu pun akan menjadi hal yang menurut orang itu wajar, namun sebenarnya tidak, sebab ada banyak orang juga yang tidak menyukai pertanyaan yang dianggap sepele tersebut.

Lalu apa saja pertanyaan tersebut?

Ketika kita masih kecil, tentu kita akan ditanya sama saudara, maupun tetangga, dengan pertanyaan seputar sekolah, bahkan mungkin kita juga sering menanyakan hal itu kepada keponakan atau anak tetangga, dengan nada yang becanda.

"Sudah sekolah belum ini?"

Kadang sambil nyubit pipi karena kita gemas.

Itu pertanyaan yang menyangkut seseorang atau diri kita, yang bila menjawab pun tidak akan ada beban, karena kita juga belum tahu menahu tentang kehidupan, anak kecil itu suasana hatinya masih netral.

Setelah kita mengalami masa - masa pendidikan yang kita tempuh hingga ada yang lulus dari perguruan, maupun yang hanya mampu tamat SMU saja lantaran tidak mampu untuk meneruskan ke jenjang perguruan tinggi, setelah kita selesai sekolah, maka pertanyaan pun lebih meningkat.

Tidak jarang kita merasa risih kalau ada yang ngomong kalau kita kok tidak kerja - kerja, apalagi ketika kumpul bersama saudara, akan banyak yang bertanya apakah kita sudah bekerja apa belum? Ya kalau ternyata mereka memberikan kita solusi untuk bisa bekerja, namun kalau itu pertanyaan yang hanya basa-basi, kita kadang jadi merasa malas untuk menjawabnya.

Kemudian kalau kita sudah berhasil memperoleh pekerjaan, maka kita pun akan sering mendengar pertanyaan:

 "Kapan nikah?"

Ini akan biasa buat kita - kita yang memang masih usia baru sekitar 20 tahun hingga 25 tahun, namun jika usia kita sudah menginjak angka kepala tiga, maka pertanyaan seperti itu akan membuat kita merasa risih, dan malas juga untuk menjawabnya, sebab kita sendiri juga tidak tahu kapan Tuhan akan memberikan jodoh kita, bukankah jodoh itu sudah menjadi urusan - Nya. 

Sehingga tidak jarang buat orang yang sering dikatagorikan jomlo, malas untuk ditanya - tanya tentang urusan kapan nikah, dan menurut saya hal itu juga sebenarnya merupakan pertanyaan yang sepele, namun lebih baik tidak ditanyakan, sebab ada yang lebih berhak bertanya soal itu, yaitu orangtua maupun keluarga terdekatnya. 

Jika sudah berhasil bekerja lalu menikah, maka akan ada lagi pertanyaan - pertanyaan berikutnya, yaitu soal keturunan atau anak, karena tidak semua orang yang menikah, terus lancar dipercaya oleh Allah dengan diberi momongan, sebab ada yang sampai bertahun-tahun belum diberikan kepercayaan seorang anak. 

Jika belum juga memiliki momongan, pertanyaan - pertanyaan yang paling sering jelas yang berkaitan dengan anak, dan itu membuat orang yang ditanya akan merasa sedih, sebab siapa orang yang tidak ingin memiliki keturunan dalam sebuah hubungan berumah tangga? 

Saya rasa semua orang yang menikah pasti menginginkan itu, namun apa kita bisa memaksa? Sebab urusan memiliki anak juga itu hak Allah, Allah yang memberikan kita anak dengan perantara pernikahan kita, lalu jika kita sudah tahu akan hal itu, kenapa banyak orang yang dengan gampang mencibir kepada mereka yang belum beruntung. 

Dengan seringkali menanyakan tentang keturunan kepada pasangan yang belum memiliki anak, malah bisa berakibat pasangan itu menjadi seringkali berantem karena tidak jarang pasangan itu jadi saling menyalahkan, bahkan ada beberapa kasus yang berujung pada perceraian. 

Apa kita tidak merasa kasihan? Perlu kita ketahui, jika orang yang belum memiliki keturunan, itu memiliki perasaan yang sensitif jika disinggung dengan pertanyaan seputar anak, jadi sebaiknya hindari bertanya

 "Kenapa belum punya anak?" 

Lebih baik kita jaga perasaannya, sebab orang yang belum memiliki keturunan dalam pernikahannya, sangat merasa tidak nyaman dengan perayaan - pertanyaan tersebut, mereka kebanyakan juga sudah mencari solusi kemana - mana demi buah hati, namun hasil akhir tetap itu menjadi urusan Allah, sebab tanpa seijin-Nya, mau sekeras apapun usaha, ya tetap saja nihil, namun bukan berarti terus menjadikan berhenti untuk berusaha, usaha itu harus tetap dilaksanakan, dan dengan diselingi doa-doa kepada-Nya. 

Setelah mempunyai keturunan, akan ada lagi pertanyaan berikutnya, yaitu

 "Kok masih ngontrak?" atau " Kok masih ngikut mertua?" 

Begitu hidup yang kita jalani, sebab tidak semua orang memiliki kehidupan yang sama, walau jalan yang dilalui itu sama, namun cerita yang dihadirkan oleh Allah kepada kita, akan berbeda - beda, kita hanya menjalankan hidup, terus berusaha, mencari solusi - solusi atas segala ujian yang telah Allah hadirkan, hingga kita bertemu ajal kelak. 

Itulah fase-fase pertanyaan yang kerap terjadi diseputar kehidupan kita, mungkin saja cerita kita masing-masing akan berbeda, namun setidaknya pertanyaan - pertanyaan tersebut bisa saja ada beberapa yang pernah kalian dengar dan mungkin juga menjawabnya. 

Ada baiknya jika kita bisa menjaga perasaan lawan bicara kita, tentu kita juga bisa menimbang-nimbang terlebih dahulu, akan apa yang akan kita pertanyakan kepada teman kita, agar tidak membuat lawan bicara kita tidak risih atas apa yang kita tanyakan. 

Baiklah sobat, kiranya sampai di sini dulu ya... 

Tetap semangat ✊ 


Pic. Free Photos/ pixabay


16/08/16

RUJAK TEPLAK KULINER TEGAL ASLI

Namanya rujak teplak Memiliki bahan-bahan yang jelas banyak sekali mengandung unsur serat dan tentunya juga menyehatkan, karena tidak ...